BPost Cetak
Begini Kronologis Lengkap Penyerangan Polsek Daha Selatan HSS, Titip Uang ke Orang Tua Rp 1,8 Juta
Kepala SPKT POlsek Daha Selatan, Brigadir Leo Nardo Latupapua (31) tewas diserang seorang pria bersenjata katana.
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Keluarga besar Polri tengah berduka. Seorang anggotanya dari Polsek Daha Selatan Polres Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, tewas saat piket, Senin (1/6) dini hari.
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Brigadir Leo Nardo Latupapua (31) tewas diserang seorang pria bersenjata katana.
Pelaku yakni Abdurrahman melakukan penyerangan di ruang SPKT sekitar pukul 02.45 Wita.
Dia juga disebut sempat melakukan pembakaran terhadap mobil patroli. Ahmad juga sempat melukai Brigadir Djoman Sahat Manik.
• Kapolda Kunjungi Rumah Anggota Polsek Daha Selatan yang Meninggal Akibat Penyerangan
• Kapolri Bereaksi, Naikkan Pangkat Anggota Polsek Daha Selatan yang Tewas Diserang Pria Bersamurai
• Motif Penyerangan Mapolsek Daha Selatan Masih Penyelidikan, Kapolres HSS Sebut Pelaku Hanya 1 Orang
Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya, saat dikonfirmasi, memaparkan pembakaran menimbulkan ledakan dan terdengar oleh petugas piket yakni Leo. Namun saat hendak keluar ruangan, Leo justru langsung berhadapan dengan Ahmad yang membawa senjata samurai.
Ahmad pun menyerang Leo hingga tewas di tempat kejadian.
Mendengar keributan, Bripda M Azmi yang berada di ruang reskrim, datang.
Saat itu dia mendapati Leo menderita luka bacok. Aziz pun lari meminta tolong kepada Brigadir Djoman. Mereka kemudian bergegas ke ruang SPKT.
Melihat keduanya, Ahmad langsung melakukan pengejaran dan penyerangan. Aziz dan Djoman lari ke ruang intel dan binmas serta menguncinya dari dalam. Keduanya kemudia menelepon Polres Hulu Sungai Selatan untuk minta bantuan. Sedangkan Ahmad terus mengurung mereka.
Saat petugas dari polres datang dan melakukan pengepungan, Ahmad tidak mau menyerah. Dia bersembunyi di ruang reskrim.
Petugas terpaksa melumpuhkannya dengan timah panas. Ahmad meninggal dunia di RSUD H Hasan Basry Kandangan.
Mengenai motif penyerangan, kapolres menyatakan masih diselidiki tim Polda Kalsel.
“Hasil penyelidikan nanti disampaikan langsung oleh pihak polda,” kata Dedy.
Mengetahui kejadian ini, Kapolda Irjen Nico Afinta langsung ke Polsek Daha Selatan, lalu mendatangi kediaman Leo di Jalan Musyarawah Desa Tumbukan Banyu, yang berjarak sekitar 300 meter dari mapolsek. Nico juga menghadiri pemakanan korban.
Menurut Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes M Rifa’i, kemarin sore, pelaku sempat menyiramkan premium sebelum melakukan pembakaran mobil patrol. Dia juga sempat bergumul dengan Bripka Leo. Ahmad juga sempat melukai Brigadir Djoman.
“Kenapa tahu ada duel dan pergumulan? Karena ada CCTV di ruang SPKT dan di lorong tengah. Tergambar jelas sebelum anggota ditebas lehernya, ada pergumulan antara pelaku dan korban,” kata Rifa’i.
Dari hasil penyelidikan sementara, Rifa’i menyatakan pelaku berusia sekitar 20 tahun, bujangan dan tinggal di Daha.
“Dia masih satu kampung dengan korban,” katanya.
Dari lokasi kejadian, petugas mengamankan sebuah sepeda motor, katana dengan sarungnya, satu tas pinggang berisi satu dompet berisi uang beberapa lembar, satu lembar kain seperti bendera ISIS, satu kartu identitas ISIS, dan surat wasiat yang disampaikan untuk khalayak umum.
Dari informasi yang didapat, Rifa’i mengatakan pelaku sempat menitipkan uang kepada orangtuanya untuk biaya penguburan dirinya.
“Pelaku sebelum melakukan aksinya, pamit kepada orangtua dan memberikan uang Rp 1,8 juta untuk biaya pemakamannya. Pelaku masih bujangan,” ujar Rifa’i.
Mengenai motif penyerangan, Rifa’i mengatakan masih didalami tim Polda Kalsel dan Densus.
Sementara itu jajaran Polda Kalsel pun meningkatkan kewaspadaan. Polres Tanahlaut juga meningkatkan penjagaan. Hanya satu pintu mapolres yang dibuka.
• Penyerang Mapolsek Daha Selatan Naik Motor Zadul, Pelaku Bersamurai Berambut Agak Gondrong
• Ditebas Samurai, Brigadir Leonardo Tewas di Ruang SPKT Polsek Daha Selatan
“Adanya peristiwa itu tentu membuat kami lebih meningkatkan kewaspadaan,” tegas Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi.
Demikian pula Polres Tabalong. Pintu masuk mapolres diportal dan dipasangi tulisan bahwa tamu wajib lapor petugas jaga.
“Kami juga ingatkan petugas jaga untuk selalu waspada Kasubbaghumas AKP H Ibnu Subroto mewakili Kapolres AKBP M Muchdori. (han/dwi/roy/dny/dtc)
Redaksi:
Berita ini telah diedit ulang demi kenyamanan pembaca