Tajuk
Tambah Kuota Pertamax
Di hampir semua SPBU di Kalimantan Selatan terlihat antrin Pertamax, bahkan banyak diantaranya kosong
BANJARMASINPOST.CO.ID- FENOMENA antrean pengendara yang ingin membeli pertamax di SPBU di sejumlah daerah di Kalsel saat ini masih terjadi.
Ya, jika sebelumnya pertalite selalu menjadi bahan bakar yang cepat habis dan memicu antrean panjang, kini giliran pertamax yang menjadi pilihan para pengendara.
Fenomena ini terjadi sejak beberapa hari terakhir. Banyak pengendara beralih dari pertalite ke pertamax setelah muncul kabar banyaknya sepeda motor mengalami brebet usai mengisi pertalite.
Fenomena lainnya, stok pertamax di sejumlah SPBU kosong alias habis. Kekosongan ini salah satunya dipicu karena semakin banyaknya warga yang memilih membeli pertamax untuk bahan bakar kendaraannya.
Tidak sedikit warga yang beralih dari satu SPBU ke SPBU lain untuk membeli pertamax, namun tak kebagian. Akhirnya, beli pertamax eceran pun terpaksa jadi pilihan. Tentu saja dengan harga yang lebih mahal daripada membeli di SPBU.
Jadi ada dua pertanyaan masyarakat yang belum terjawab dengan jelas terkait fenomena yang terjadi. Pertama, apa sebenarnya yang terjadi sehingga banyak sepeda motor yang brebet massal usai diisi dengan pertalite?
Kedua, kenapa kelangkaan pertamax terjadi dan apa upaya Pertamina agar kebutuhan masyarakat akan pertamax bisa terpenuhi? Perlu diperhatikan pula ulah pelangsir yang malah bikin runyam, karena ikut menyerbu pertamax.
Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun menerangkan, Pertamina memastikan seluruh produk BBM, baik pertamax series maupun pertalite, memenuhi standar mutu sesuai spesifikasi yang ditetapkan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Edi juga menambahkan bahwa Pertamina terus melakukan penguatan suplai dan distribusi agar permintaan tersebut dapat terpenuhi secara optimal.
Tapi faktanya antrean pembelian pertamax dan kekosongan stok pertamax di sejumlah SPBU masih terjadi.
Dalam hal ini, Pertamina harus memberikan penjelasan sejelas-jelasnya terkait keluhan warga yang motornya brebet usai diisi pertalite. Jika perlu, Pertamina harus melakukan pengujian secara terbuka dengan melibatkan pihak-pihak yang independen terkait kualitas pertalite saat ini.
Apa pun hasilnya, sampaikan secara transparan untuk menjawab keresahan masyarakat yang terjadi sekarang.
Kemudian terkait kelangkaan pertamax, jika memungkinkan penambahan kuota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, lakukan saja. Agar efektif, pengawasan seharusnya juga dilakukan terhadap pelangsir. Meskipun bukan barang subsidi, tapi penjualan pertamax dalam kondisi darurat seperti sekarang seharusnya diperketat. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Salah-satu-SPBU-di-Kota-Banjarbaru-antrean-panjang-antre-pertamax.jpg)