Berita Tapin
Buangan Sampah Rumah Tangga di Pasar Keraton Martapura Jadi Keluhan Pedagang, Begini Kondisinya
Perilaku warga pengunjung Pasar Keraton Rantau dalam membuang sampah rumah tangganya ke lingkungan pasar setempat memunculkan keluhan.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Perilaku warga pengunjung Pasar Keraton Rantau dalam membuang sampah rumah tangganya ke lingkungan pasar setempat memunculkan keluhan.
Pedagang yang terdampak terutama yang berada di blok J menjual kebutuhan pangan jenis beras. Mereka dikeluhkan pembeli yang mampir karena tak tahan mencium aroma sampah yang diluar TPS.
Pedagang menduga, sampah itu sengaja dibawa pengunjung dari rumah saar berbelanja di Pasar Keraton, dini hari.
Akibat ulah pengunjung yang berbelanja sambil membuang sampah di TPS Pasar Keraton Rantau membuat pedagang beras tak nyaman.
Tak nyaman itu karena kantong sampah dari rumah tangga tidak dimasukan dalam kontainer yang tersedia di TPS Pasar Keraton Rantau.
"Ada yang membuang sampah dari sepeda motor. Tidak langsung ke kontainer, tapi diletakkan jauh dari kontainer tapi dekat dengan kios kami," ujar Ida, pedagang beras di Blok J, Jumat (19/6/2020).
• PSBB di Kapuas Diperpanjang, Diberlakukan untuk 7 Kecamatan, Ini Kecamatan yang Masuk PSBB Tahap II
• Uni Emirat Arab Siap Kerja Sama, Eks PLG Kalteng Seluas 164.598 Ha Dijadikan Food Estate
• Prediksi & Jadwal Live Brighton vs Arsenal di Liga Inggris Streaming Mola TV, Pertaruhan David Luiz
• Pilkada Banjarbaru 2020 - Sinyal PDIP Banjarbaru Pindah Dukungan ke Bakal Calon Petahana
Abah Aman, pedagang beras di Blok J di Pasar Keraton Rantau mengaku kerap mendapat keluhan dari para pembeli beras karena tak tahan mencium aroma dari kantong sampah.
Itu karena kantong sampah yang diduga sengaja diletak pengunjung saat kios di Blok J belum buka pedagang.
"Harusnya pengunjung yang membawa sampah dari rumahnya membuang langsung kedalam kontiner, bukan diletakkan di dekat lapak dagangan kami," katanya.
Dampak dari aroma sampah itu, Abah Aman mengaku tak sedikit pembeli urung mampir. Itu berarti tak membeli beras dan pendapatan menurun.
"Pembeli yang tak jadi mampir karena tak tahan mencium aroma menyengat dari tumpukan kantongan plastik berisi sampah," katanya kepada reporter Banjarmasinpost.co.id.
Abah Aman berharap ada spanduk larangan atau imbauan cara membuang sampah yang baik dan benar di kawasan Pasar Keraton Rantau.
"Imbauan itu terutama di dekat TPS Pasar Keraton Rantau. Kalau kami karena terbiasa, aroma itu tak terasa, makan siang pun aroma sampah tak tercium karena sidah kebal," katanya.
Sebelumnya, warganet di Kabupaten Tapin melaporkan tumpukan sampah yang belum diangkut di TPS Pasar Keraton Rantau.
Namun, pantauan reporter Banjarmasinpost, Jumat (19/6/2020) tumpukan itu sudah terangkut petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.
(banjarmasinpost.co.id/muhtar wahid)
