Berita Kotabaru

Kapal Perintis Belum Beroperasi, Warga Pulau Sembilan Pertaruhkan Nyawa untuk Keperluan ke Kotabaru

Penghentian kapal perintis imbas Covid-19 membuat masyarakat di gugusan pulau perairan perairan Selat Jawa itu terisolasi

Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/herliansyah
KM Sabuk Nusantara 55 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Warga yang tinggal di beberapa pulau di Kecamatan Pulau Sembilan mulai mengeluh.

Keluhan ini menyusul tidak adanya transportasi lebih aman dan nyaman, setelah operasional KM Sabuk Nusantara 93 atau kapal perintis dihentikan sejak empat bulan terakhir.

Penghentian kapal perintis oleh pihak pengelola, karena imbas pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) membuat masyarakat di gugusan pulau perairan Selat Jawa itu menjadi setengah terisolasi.

Selama tidak beroperasinya kapal khusus untuk transportasi melayani masyarakat di pulau terpencil itu mereka terpaksa harus mengambil risiko menggunakan kapal nelayan untuk bepergian dari Pulau Sembilan ke Kotabaru.

Datangi Rumah Nikita Mirzani, Ferdian Paleka Diminta Tetap Gila oleh Sohib Billy Itu, Ini Sebabnya

WWW.PLN.CO.ID dan WhatsApp 08122-123-123, Klaim Token Listrik Gratis PLN & Diskon 50 Persen

Leher Atta Halilintar Disorot Saat Aurel Jenguk Kekasihnya di Kasur, Putri Krisdayanti Sebut Ini

Masyarakat terpaksa menumpangi kapal nelayan meski gelombang besar terjadi sekarang ini.

Mereka berharap kapal perintis, KM Sabuk Nusantara 93 kembali beroperasi.

Keinginan itu dikemukakan Tugiman, salah seorang waga Pulau Sembilan.

"Selama ini perintis tidak jalan, kami ke Kotabaru ikut kapal nelayan atau penges. Dengan risiko yang sangat tinggi, karena saat ini gelombang sangat besar di perairan Pulau Sembilan," ucap Tugiman kepada banjarmasinpost.co.id, Kamis (25/6/2020).

Menggunakan kapal nelayan atau penges, selain harus mengambil risiko tinggi dengan taruhan nyawa, juga harus merogok kocek jutaan rupiah untuk sekali jalan.

Meski harus mempertaruhkan nyawa serta merogoh kocek jutaan lebih, tetap dilakukan karena acap kali ada keperluan mendesak dan harus ke bepergian ke ibu kota kabupaten.

"Kapal perintis (KM Sabuk Nusantara 99) memang beroperasi, tapi khusus mulai dari Surabaya, Masalembu dan Keramaian. Tidak sampai ke Kotabaru dan Batulicin," ucap Tugiman.

Dia sangat berharap pihak terkait yang berwenang, tidak kecuali pemerintah daerah mengambil kebijakan mengoperasikan kembali perintis, walau harus diperketat dengan penerapan protokol kesehatan.

"Sangat mengharapkan sekali perintis beroperasi lagi, namun tetap mengutamakan protokol kesehatan dan aturan pemerintah terkait Covid-19," sambung Tugiman.

"Seandainya Covid-19 sampai akhir tahun 2020 dan tahun 2021, belum juga berakhir di Indonesia kasihan masyarakat Pulau Sembilan," pungkas Tugiman.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved