Kriminalitas Internasional
Kasus George Floyd Terulang, Ayah dan Anak Tewas Dianiaya Dilecehkan Polisi India, Dubur Berdarah
J Jayaraj (58) dan Beniks Immanuel (31) ditangkap pada 19 Juni dengan tuduhan membuka toko melewati jam lockdown, kemdua keduanya tewas
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, SATHANKULAM - Sadis perbuatan polisi India ini, seorang ayah dan anak tewas usai disiksa dan dilecehkan polisi di India.
Kasus mengerikan ini disebut pengulangan kasus George Floyd.
Kasus ini terjadi hanya beberapa minggu setelah kematian George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat (AS).
Kematian pria Afrika-Amerika itu memicu demonstrasi besar di banyak negara.
J Jayaraj (58) dan Beniks Immanuel (31) ditangkap pada 19 Juni dengan tuduhan membuka toko melewati jam operasional di Negara Bagian Tamil Nadu.
• VIRAL Video YouTube, Polisi Tolak Laporan Anak yang Ingin Penjarakan Ibunya Hanya karena Motor
• SOLUSI Kartu PraKerja, Insentif Masih Belum Cair Meski Sertifikat Pelatihan Sudah Diterima
• VIRAL, Wajah Jambret Kena Capture saat Gasak Ponsel Korbannya yang Lagi Dipakai Video Call
Negara bagian tersebut menerapkan kembali lockdown untuk mengekang penyebaran virus corona.
Dilansir dari AFP Minggu (28/6/2020), keduanya meninggal di rumah sakit beberapa hari kemudian. Demikian keterangan dari pihak berwenang.
Keluarga lalu mengeluarkan tuduhan tertulis bahwa korban dilecehkan polisi dan menderita pendarahan di dubur.
Ketua Menteri Negara Bagian Tamil Nadu, Edappadi Palaniswami mengatakan, dua polisi yang terlibat dalam dugaan penyiksaan itu telah dibekukan statusnya.
Kasus kematian di Kota Sathankulam itu memicu protes pekan lalu, dan para pemilik toko di seluruh Tamil Nadu melakukan aksi mogok massal pada Rabu (24/6/2020).
"Saya syok mendengarnya. Benar-benar terkejut, sedih, dan marah... yang bersalah tidak boleh lolos tanpa hukuman," tulis bintang Bollywood Priyanka Chopra Jonas di Twitter pada Sabtu (27/6/2020).
"Mari kita tuntut keadilan yang sama dengan yang kita lakukan untuk George Floyd," ucap aktris Krystle D'souza dikutip dari AFP.
Politisi negara bagian, para aktivis sosial, dan pengacara Jignesh Mevani menuliskan bahwa "George Floyd India sangat banyak".
"Akankah orang-orang India turun ke jalan dalam jumlah ribuan seperti di Amerika?" tulisnya di Twitter.
Kemudian Rahul Gandhi pemimpin partai opisisi menggambarkannya sebagai "tragedi ketika pelindung kita berubah menjadi penindas".
