Berita Kalteng

VIDEO Pasar Rakyat Berdiri di Desa Cemara Labat Kapuas, Ini Harapan Warga

Sebuah pasar rakyat berdiri di kawasan Desa Cemara Labat Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, KAPUAS - Suasana ramai mewarnai aktivitas Pasar Rakyat di Desa Cemara Labat, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, KalimantanTengah (Kalteng).

Meskipun hanya didominasi jualan berupa sembako dan pakaian, pasar yang digelar hanya beberapa jam ini selalu ramai dikunjungi warga untuk membeli keperluan.

Desa cemara labat memang terpencil, bersama tiga desa lainnya yang saling berdampingan. Yakni, Desa Palampai dan Desa Pamatang.

Menurut Supian, ketua RT 5, Desa Cemara Labat, pasar ini baru buka sekitar dua bulan yang lalu. Pedagangnya pun rata-tara berasal dari desa atau kecamatan terdekat.

Desa Cemara Labat Kalteng Kini Punya Pasar, Begini Harapan Warga

Seperti Wuhan, Pasar Basah di Vietnam Disorot WHO, Satwa Liar Dipotong dengan Cara Sadis

Main Judi di Kawasan Pasar Kahayan Palangkaraya, 12 Penjudi Mengalami Nasib Begini

"Pemasarnya selain warga sini ada dari Lupak Dalam, Tamban, Sungai Teras, sebagian ada dari Banjarmasin," Ungkapnya.

Dengan adanya pasar ini ia juga menyampaikan semoga bisa membantu warga Cemara dalam perekonomian. Karena bisa menjual hasil kebun dan laut di pasar.

Tidak kalah penting, mereka juga bisa membeli keperluan sehari-hari lebih dekat daripada mendatangi pasar yang ada di Kecamatan.

Hal serupa juga diutarakan Irwan, pedagang sayur, di Pasar Cemara Labat. Ia senang ada pasar di desanya.

"Alhamdulilah bisa jual hasil kebun di pasar ini. Kalau ke luar sana jauh, belum lagi jalannya rusak. Jadi kami disini cukup terbantu adanya pasar ini," Pungkasnya. Sabtu (04/07/2020).

Pasar Mabuun Dibenahi, Maksimalkan Penerapan Protokol Kesehatan untuk Aktivitas Perdagangan

Akses yang sulit ditempuh menjadi kendala yang sangat dirasakan masyarakat setempat. Termasuk para pedagang yang datang berjualan. Seperti yang diceritakan Nada, penjual sandal dan peralatan dapur dari Kecamatan Tabunganen.

"Kami berjualan ke sini naik kelotok (perahu), soalnya jalannya rusak. Jadi jarak tempuhnya lebih jauh,"

 (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved