Berita Hulu Sungai Selatan
Bocah Kabupaten HSS Ini Merasa Diajak Teman Naik Rakit, Saat Hanyut di Sungai Malilingin
Seorang bocah di Lumpangi Kabupaten HSS merasa diajak teman naik rakit hingga akhirnya malah hanyut terseret arus sungai sejauh 20 kilometer.
Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Ditemukannya Riza Alfaridza (10), bocah dari Desa Lumpangi, Kecamatan Loksado, di Sungai Desa Malilingin, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat.
Sebab, ada yang aneh dengan kemampuan bocah tersebut bertahan di air. Juga kecepatan waktu tempuh sampai di Sungai Malilingin.
Keanehan itu pun terjawab dari cerita Riza. Korban yang hanyut dari sungai Lumpangi itu mengaku merasakan adanya keramaian menjelang Magrib, lalu dia berlari ke arah sungai hingga akhirnya terbawa arus sampai ke Desa Malilingin.
Selamat setelah terseret arus air cukup deras dari Sungai Lumpangi-ke Malilingin kondisnya tak mengkhawatirkan.
Meski terlihat menggigil, setelah diberikan makanan dan minuman serta pakaian di Polsek Padang Batung, Riza kembali sehat.
• Hanyut dari Sungai Lumpangi Kabupaten HSS, Bocah Kelas Tiga SD Ditemukan Selamat
• Wisata Air Panas Tanuhi Loksado, Dilengkapi Fasilitas Tempat Meeting Kapasitas 100 Orang
• Kecelakaan di Desa Panggungan Loksado, Selain Anak, N Max Pun Terbakar Bersama Uang
• Seluruh Korban Kecelakaan di Loksado HSS Akhirnya Meninggal, Yanto Susul Istri dan Anak
• Kecelakaan di Desa Panggungan Loksado, Selain Anak, N Max Pun Terbakar Bersama Uang
• Tingkatkan Mutu Pendidikan, Pemkab HSS Kucurkan Dana DAK Sekolah di Padang Batung dan Loksado
Mengenai kapan bocah itu menghilang dari rumah, menurut keterangan orangtua korban, yang dikutif dari Kapolsek Loksado, berawal pukul 12.00 Wita, tubuh korban panas. Oleh orangtuanya diberi minum obat sama ibunya.
Setelah minum obat, Riza tertidur, dan pada pukul 01.0 Wita kedua orangtuanya terbangun dan melihat anaknya tidak ada di tempat tidurnya.
Orangtuanya mengira, Riza berada di rumah keluarganya yang lain. Namun pagi harinya, setelah ditanyakan ke pihak keluarga dimaksud, Riza tidak berada di sana.
“Atas kejadian itu orangtuanya melaporkan ke Polsek Loksado, hingga akhirnya diperoleh informasi Riza ada di Polsek Padang Batung,” kata Kapolsek Loksado Ipda Ichwanul Muslimin.
Sebelumnya, kepada orangtuanya, Riza juga menceritakan saat badannya panas malam itu dia merasa diajak temannya naik rakit bambu. Jumlah temannya itu Sembilan orang.
“Diduga anak itu mengigau, sehingga alam bawah sadarnya membawanya ke sungai,”kata Kapolsek. Mengenai adanya keanehan, bocah itu bisa dengan cepat sampai ke Malilingin, hanya dalam hitungan sekitar enam jam, dengan jarak sekitar 20 kilometer jalur sungai, warga pun menduga ada hal gaib dialami bocah itu.
DIberitakan sebelumnya, Riza Alfaridza ditemukan warga Desa MAlilingin, Kecamatan Padang Batung, HSS, Minggu (12/7/2020) sekitar pukul 07.30 Wita.
Bocah berusia 10 tahun (bukan 12 seperti ditulis sebelumnya) itu ditemukan dalam kondisi tak berpakaian. Selama berjam-jam hanyur di sungai, dia bisa bertahan dengan berpegangan pada batang bambu.
Informasi yang diperoleh, saat ditemukan, Riza Nampak gemetaran, hingga akhirnya dievakuasi warga menggunakan mobil ke Polsek Daha Selatan. Anak itu pun kemudian dijemput orangtuanya dalam keadaan sehat.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)
