Berita HSU
VIDEO Desa Banyu Hirang Dipilih Menjadi Kampung Tangguh Banua Di Wilayah Kabupaten HSU
Luasnya daerah rawa tampaknya juga bisa menjadi keunggulan jika dikelola dengan baik, tidak hanya untuk lahan pertanian yang bisa satu kali tanam
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Edi Nugroho
Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI – Luasnya daerah rawa tampaknya juga bisa menjadi keunggulan jika dikelola dengan baik, tidak hanya untuk lahan pertanian yang bisa satu kali tanam dalam satu tahun namun juga bisa memliki potensi lain termasuk perikanan dan juga objek wisata.
Seperti di Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan, luasnya lahan rawa ternyata menciptakan pemandangan yang indah, terlebih saat cuaca yang bagus akan ada hamparan lahan rawa seperti tak bertepi yang juga menyarikan pemandangan birunya awan cerah.
• VIDEO Rencana Disdik Kalsel Manfaatkan SLBC Tempat Karantina Pasien Covid-19
Ditambah dengan saat ini dipilihnya Desa Banyu Hirang sebagai Kampung Tangguh Banua yang menjadi program dari Polres HSU. Untuk menunjang daerah wisata saat ini tengah dibangun titian yang membelah daerah rawa sehingga menambah kemudahan dalam menikmati pemandangan alam.
Selain wisata alam juga ada wisata edukasi karena titian tradisional dari kayu ini akan menghubungkan ke galeri Kembang Ilung yang merukapan tempat pelatihan pembuatan kerajinan baik dari purun, rotan dan juga eceng gondok. Selain melihat cara pembuatannya pengunjung juga bisa membeli hasil kerajinan tersebut.
Pengunjung saat mengunjungi wisata ini tak perlu khawatir mengenai makanan, karena juga akan ada rumah makan apung dalam bentuk gazebo yang akan menyuguhkan pengelaman baru bagi pengujung dengan makan ditengah daerah rawa. Ditemani pemandangan perairan juga udara yang masih sejuk di pedesaan.
Kapolres HSU AKBP Pipit Subiyanto SIK MH mengatakan potensi yang dimiliki oleh Desa Banyu Hirang ini sangat besar, karenanya dengan ditetapkan sebagai Kampung Tangguh Banua Desa Banyu Hirang diharapkan mampu untuk menjaga sestabilan baik dibidang ekonomi, kesehatan, sumber daya manusia, keamanan dan juga pangan ditengah Pandemi Covid 19.
“Kami membangun kepercayaan dimasyarakat bahwa semua bisa ditangani dengan asas kebersamaan ditengah Pandemi Covid 19, dan untuk di Kabupaten HSU sendiri terdapat tujuh desa yang terpilih sebagai Kampung Tangguh Banua dan salah satunya adalah Desa Banyu Hirang yang memiliki potensi pariwisata yang sangat besar,” ujarnya.
• Tagana Dinsos Kapuas Disiplin Protokol Kesehatan Bertugas saat Pandemi Covid-19
AKBP Pipit menambahkan meskipun masih dalam Pandemi Covid 19 Desa Kampung Tangguh Banua di Desa Banyu Hirang ini tetap memperhatikan protokol kesehatan. Bahkan menjadi bagian dari sosialisasi kepada masyarakat luas untuk menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan Covid 19. Yaitu dengan menggunakan masker, menyediakan sarana cuci tangan serta tetap menjaga jarak saat melakukan aktifitas.
Terpisah Kepala Desa Banyu Hirang Heliyani mengatakan pihaknya sangat bersyukur dengan terpilihanya Desa Kampung Tangguh terebih dengan rencana membuka objek wisata. “Kami akan mengelola secara swadaya dengan warga sekitar, dan diharapkan selain menambah pendapatan warga juga menambah pendapatan desa untuk kesejahteraan masyarakat juga,” ungkapnya. Saat ini masih dalam tahap pembangunan dan akan dibuka untuk umum dalam waktu segera. (banjarmasinpost.co.id /Reni Kuniawati)
 
												
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											