Berita HSS
Petani Bawang dan Cabai di HSS Dilatih Pertanian Organik, Manfaatkan Limbah Peternakan
Sebanyak 30 petani yang tergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Padang Batung, mendapatkan pelatihan dasar budidaya cabai dan bawang organik
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Harga barang dan jasa, tentunya termasuk bahan pangan. Pada dan Juni bawang merah sempat mencapai harga Rp 45.000 per kilogram.
“Menjadi pelajaran bagi kita bahwa ketahanan pangan di suatu daerah menjadi penting. Kemarin selain musimnya yang belum mendukung tanam bawang merah, transportasi untuk barang dari Pulau Jawa dari Sulawesiterhambat karena terkait protokol kesehatan Covid19,”katanya.
Melalui pelatihan tersebut, kata Rahmat, petani dapat mengembangkan cabai dan bawang merah organik.
Sementara, Bupati HSS mengatakan, kerjasama dengan Bank Indonesia ini sudah beberapa kali. Sebelumnya di Telaga Langsat dan dibangunkan semacam tempat transaksi Cabai.
“Alhamdulillah bisa kita mengendalikan inflasi,”kata Fikry.
• Limbah Sisa Makanan Ulat Maggot Jadi Pupuk Organik, Ini Kelebihannya
• Libatkan Murid, SIT Ihsanul Amal Kabupaten HSU Kembangkan Sayur Organik
Juga menyejahterakan petani cabai berkat intervensi kemampuannya oleh Bank Indonesia. Termasuk bantuan permodalan melalui perbankan.
Jika dulu petani tergantung pada pihak ketiga, sejak sejak pertama beli bibit, pengolahan lahan, hingga panen harga ditentukan pemberi modal.
“Alhamdulillah dengan pihak perbankan melalui KUR dengan bungan rendah 6 persen bisa kita atasi,”tambah Fikry. Bupati berharap peserta pelatihan tak lagi berpikir untuk mendapat modal yang cepat tetapi menyulitkan. Lambat sedikit tidak apa, di perbankan memang butuh proses,”pungkasnya. (banjarmasinpost.co.id/hanani)
