Berita Tanahbumbu

Banjir di Desa Sardangan Tanahbumbu, Warga Terpaksa Bikin Tempat Tidur Darurat Katilan Dalam Rumah

Banjir kembali rendam satu desa di Desa Sardangan Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanahbumbu Provinsi Kalimantan Selatan.

Penulis: Man Hidayat | Editor: Syaiful Akhyar
istimewa
Kondisi banjir di Desa Sardangan, warga duduk di tempat tidur darurat yang biasa disebut katilan di dalam rumah 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Banjir kembali rendam satu desa di Desa Sardangan Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanahbumbu Provinsi Kalimantan Selatan.        

Satu desa yang berada persis dibantaran sungai dengan jalan titian di sekeliling desa itu, kini terendam. Air sudah masuk ke rumah-rumah warga, seperti di tahun sebelum-sebelumnya.

Desa ini menjadi langganan banjir tiap kali intensitas hujan tinggi dan air kiriman dari hulu gunung. Hingga saat ini, Rabu (22/7/2020), banjir sudah rendam jalan titian desa hingga ke dalam rumah warga.

Akibatnya, warga pun kini telah membuat tempat tidur darurat agar di malam hari bisa tetap tidur. Tempat darurat itu disebut katilan yang dibuat di dalam rumah dari batang-batang pohon sekitar desa.

Sikapi PHK Karyawan PD Baratala, Disnakerind Tanahlaut Dorong ke Arah Mufakat Soal Pesangon

Mulai Agustus, Permohonan SIM Baru dan Perpanjangan di Polres Banjarbaru Wajib Surat Test Psikologi

Satnarkoba Polresta Banjarmasin Musnahkan Sabu dan Ekstasi, Jumlah Barang Bukti Menurun karena ini

Petugas Satresnarkoba Polresta Palangkaraya Temukan Paket Sabu di Rumah Balang

Menurut seorang warga, Amat, mengaku banjir ini sudah berlangsung sekitar satu minggu. Air sempat turun, namun hujan kembali sehingga kondisi air masih terus bertahan. 

"Banjirnya langganan, dan banjir kali ini airnya sudah diatas mata kaki di dalam rumah. Kami membuat katilan di dalam rumah supaya bisa tetap tidur," kata Amat kepada banjarmasinpost.co.id.

Dia juga menyebutkan, banjir yang ada ini tidak seberapa, namun tetap berharap airnya tidak naik lagi. Dia menceritakan kejadian di tahun 2006 lalu, banjir sampai di atap rumah warga sehingga harus mengungsi.

"Beberapa tahun belakangan, sudah mendingan dan tidak terlalu dalam lagi. Paling selutut paling tinggi," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sardangan, Andi Tanra Fitriadi, membenarkan kondisi banjir di desanya. Saat ini banjir sudah merendam jalan titian desa dan air sudah masuk ke rumah-rumah warganya.

"Ketinggian air di dalam rumah sudah sekitar 10 cm dan ini sudah hampir satu minggu," sebutnya. 

Kendati demikian, warga juga enggan mengungsi karena kondisi banjir seperti ini menjadi langganan. Sehingga, warga hanya berpikir untuk membangun dipan atau katilan atau tempat sementara didalam rumah.

"Jadi kalau berbicara dipan atau katilan, ini sudah menjadi tradisi yang terindahkan. Sudah terbiasa membangun katilan didalam rumah," katanya.

Dia hanya bisa berharap, air bisa segera surut dan warga bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.

(banjarmasinpost.co.id/man hidayat)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved