Berita Kotabaru

Jalan Berusia Setahun Sudah Terkelupas Aspalnya di Pamukan Kabupaten Kotabaru

Jalan diaspal berumur setahun sudah rusak parah sehingga dikeluhkan warga Desa Bakau, Kecamatan Kecamatan Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalael

Penulis: Herliansyah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/HELRIANSYAH
Ruas jalan yang mulai rusak, di jalan yang baru diaspal setahun lalu, di Jalan Bakau, Desa Bakau, Kecamatan Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ), sehingga dikeluhkan pengguna jalan, Kamis (13/8/2020). 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Hasil pekerjaan pengaspalan di Jalan Bakau, Desa Bakau, Kecamatan Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ), dikeluhkan warga.

Kegiatan dilaksanakan tahun 2019, belum setahun sudah mulai rusak. Lapisan aspal terkelupas cukup parah di beberapa ruas. 

Pekerjaan aspal jenis hotmix itu dengan nilai kontrak Rp 22,7 miliar. Terkelupas di beberapa titik, membuat kecewa masyarakat.

Mereka menilai ketika pekerjaan dimulai kondisi aspal kurang masak. "Sebagai masyarakat, pastilah sangat kecewa. Belum sampai setahun diaspal, mulai rusak," kata Akhmad saat ditemui Banjarmasinpost.co.id.

Lubang di Jalan Raya Stagen Km 8 Kotabaru Tambah Membesar, Ancam Keselamatan Pengendara

Jembatan Akses ke Gunung Batubesar Kotabaru Rawan Ambruk, Begini Kondisinya

Akhmad memperkirakan aspal mulai rusak, ketika pekerjaan aspal yang digunakan kurang masak. "Kira-kira aspalnya kurang masak," terangnya. 

Senada diungkapkan Resdianto, warga lainnya. Sangat menyayangkan hasil pekerjaan menghabiskan dana miliaran, namun belum begitu lama dinikmati masyarakat, sudah mulai banyak yang rusak.  "Sebagai masyarakat,  tentu kecewa," singkat Resdianto kepada Banjarmasinpost.co.id.

Sementara penelusuran di lapangan, tingkat kerusakan bervariatif. Selain ada berlubang dengan diameter kecil, namun juga kebanyakan kondisinya terkelupas.. 

Pun kualitas aspal terlihat berbeda dari aspal hotmix kebanyakannya. Dari aspal yang terkelupas, menyembul batu-batu sejenis seplit yang biasa digunakan untuk kegiatan jenis aspal goreng. 

Kabel Listrik Dibiarkan Semrawut, Kades Betung Kotabaru Khawatir Warga Tersengat

Hujan Mengguyur, Aliran PDAM Kotabaru Malah Terganggu

Salah satu anggota DPRD Kabupaten Kotabaru daerah pemilihan Pamukan Utara, Rabbiansyah, mengatakan, perlu dipahami dan diakui memang kualitasnya beda dengan kualitas aspal di pusat kota dan lain-lain.

Menjadi permasalahan, proses pembuatan aspal ada di Bungkukan, Kecamatan Kelumpang Barat.

"Nah, berapa kilometer masuknya ke Desa Bakau. Tentu saja mungkin tingkat kepanasan aspal saat ditumpah di lokasi mempengaruhi juga. Itu yang menyebabkan kualitas agak sedikit tidak seperti diharapkan," terang Rabbiansyah kepada Banjarmasinpost.co.id.

Lapisan batu muncul di jalan yang baru diaspal 2019.
Lapisan batu muncul di jalan yang baru diaspal 2019. (BANJARMASINPOST.CO.ID/HELRIANSYAH)

Ditambah lagi lalu lintas di sana, mulai angkutan sawit, pupuk masyarakat, pengangkutan batu dan lain-lain. Ditambah, mobilisasi tiang listrik beberapa bulan lalu. 

Warga Pulau Terpencil Marabatuan Kabupaten Kotabaru Khawatir Dermaga Makin Rusak

Tunjangan Profesi Guru Belum Cair, Ini Penjelasan Kadisdikbud Kotabaru

"Itu juga mempengaruhi kualitas jalan, pengaspalan yang baru di Bakau. Komplekslah," terang Rabbiansyah. 

Sudah meminta dengan Dinas PUPR untuk dilakukan pemeliharaan. "Ada memang yang diperbaiki. Ada uang pemeliharaah Rp 2 miliar di PUPR, c uma untuk satu Kabupaten Kotabaru," pungkas Rabbiansyah. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved