Berita Kalteng
Bangkitkan UMKM Kalteng, Pemprov Kalteng Terapkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Dinas Perdagangan dan Dinas UMKM serta Lembaga Ekonomi Kalteng menerapkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN)untuk membangkitkan UMKM Kalteng
Penulis: Fathurahman | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Dinas Perdagangan Provinsi dan Dinas UMKM dan lembaga ekonomi Provinsi Kalteng lainnya hingga Minggu (16/8/2020) terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, salah satunya dengan menerapkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Rapat Koordinasi (Rakor) Implementasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang di gelar bersama yang diikuti Gubernur Sugianto Sabran, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi dan Dinas UMKM, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan dan Industri Jasa Keuangan di Wilayah Kalimantan Tengah.
Rakor di Aula Jayang Tingang , tersebut, merupakan tindak lanjut Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) bersama dengan sejumlah stakeholder sektor keuangan di wilayah Kalteng dalam menerapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang di bentuk oleh Pemerintah Pusat.
Program PEN tersebut diadakan setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Program Pemulihan Nasional untuk Penanganan Pandemi Covid-19, dengan upaya melakukan pemulihan ekonomi di masyarakat, sehingga tindaklanjut dilakukan di Kalteng untuk membangkitkan UMKM setempat.
• Dukung Ekosistem Ekonomi Digital, Telkomsel Gelar Webinar UMKM Movement
• Siap-siap Dapat BLT Rp 2,4 Juta, Ini Kreteria UMKM Calon Penerima versi Satgas Pemulihan Ekonomi
• Sebanyak 30 Orang dari Koperasi dan UMKM Jalani Pelatihan di Kabupaten HSU
Dinas Perdangan, Dinas UMKM dan Pertanian, terus melakukan peningkatan stimuslus bantuan dan pelaksanaan penanganan perekonomian.
"Program PEN salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomia," ujar Sugianto Sabran.
Beberapa UMKM Kalteng, mengaku, usaha mereka terdampak Covid-19, setelah adanya kebijakan stay at home, hingga beberapa bulan, usaha UMKM mandeg, karena sepi pembeli.
• UMKM Dapat Bantuan Modal Kerja Produktif, Dinas Koperasi dan UKM Kalsel Usulkan 7.000-an UMKM
"Saat ini kami perlu bantuan untuk bangkit kembali, karena buka toko untuk usaha perhiasan pengunjung masih sepi, sehingga perdagangan lewat online, perlu ada cara lain agar UMKM bisa bangkit lagi," ujar Rina salah satu pengrajin jewelri di Palangkaraya. (banjarmasinpost.co.id/faturahman)
