Berita Kotabaru
Warga Binaan Lapas Kotabaru Produksi Telur Asin dan Tanaman Hidroponik
Lapas Kotabaru akan kerja sama dengan instansi terkait di Pemkab Kotabaru terkait pelatihan serta pemasaran produk warga binaannya.
Penulis: Herliansyah | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kotabaru, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ) terus mengisi kegiatan positif selama menjalani tahanan pidana.
Banyak kerajinan dihasilkan dari buah tangan mereka, bahkan baru-baru ini membuat produk usaha kecil mandiri (UKM).
Salah satu kegiatan berbasis UKM kini dikembangkan, dengan membuat produk telur asin, selain pengembangan tanaman sayur hidroponik.
Pengembangan UMK binaan Lapas, baru dimulai dalam kurun waktu sebulan. Namun masih keterbatasan pemasaran yang hanya dilakukan secara online.
Hal itu diungkapkan Kalapas Kotabaru, Hidayat. Menurut dia, membantu pemasaran usaha telur asin, sayur hidroponik dan kerajinan berbahan kayu dan bahan lainnya ada rencana menggandeng instansi terkait di pemkab.
• 436 Napi di Lapas Kotabaru Dapat Remisi, 6 Warga Binaan Langsung Bebas di Hari Kemerdekaan
• Minta Ada Kepastian Upah, Juru Parkir Siringlaut Kotabaru Sebut Pernah Semalam Diberi Rp 15 Ribu
• Spiderman Kotabaru Taklukan Menara Masjid Setinggi 25 Meter
• Mareh, Karya SMAN 1 Kelumpang Hilir Kotabaru, Juara Kedua Banua CovFight Short Movie Competition
Kerja sama dengan pemerintah daerah, terkait pelatihan serta pemasaran produk. "Pembuatan telur asin dan sayur hidroponik belum lama," terang Hidayat kepada banjarmasinpost.co.id, Selasa (18/8/2020).
Meski sudah ada pemasaran melalui online dan pemesan-pemesan di internal Lapas. Pembuatan telur asin dan sayur hidroponik ala warna binaan, lanjut Hidayat kedepan akan lebih diintensifkan lagi. "Terutama pelaksanaan pelatihan-pelatihan," pungkas Hidayat.
Sementara itu, Bupati Kotabaru, H Sayed Jafar, saat melakukan kunjungan ke Lapas, sangat mengapresiasi kegiatan dilakukan warga binaan.
Selain mengunjungi langsung prosesi pembuatan telur asin. Bupati terkesima melihat Panting alat musik khas Banjar dari buah tangan warga binaan.
"Cukup bagus alatnya, apalagi ketika tadi dimainkan. Ya sempat kagum. Saya benar-benar menikmati lagu Paris Barantai yang dibawakan," kata Sayed Jafar.
Melalui pemerintah daerah, Sayed pun berjanji membantu memasarkan produk-produk dihasilkan warga binaan. "Kita (pemerintah) akan bantu pemasarannya," ucap Sayed.
(Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)
