Berita Banjarmasin

Gali PAD, Banggar Kalsel Ingin Pusat Layanan Jantung di RSUD Ulin Dirampungkan

Pemprov bangun pusat layanan jantung di RSUD Ulin dan Banggar DPRD Kalsel meminta supaya bisa dirampungkan untuk menambah pendapatan daerah.

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Alpri Widianjono
banjarmasinpost.co.id/muhammad rahmadi
RSUD Ulin di Banjarmasin diharapkan DPRD Kalimantan Selatan nantinnya menjadi pusat pelayanan jantung. 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pandemi Covid-19 yang masih menghantui Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ) dan berdampak pada sektor kesehatan, sosial, ekonomi bahkan pendidikan, tak dipungkiri berpengaruh besar terhadap kemampuan keuangan daerah di tahun 2020.

Pemerintah Provinsi Kalsel harus membongkar pasang alokasi anggaran dan melakukan penyesuaian prioritas. Dan, dampak pandemi ini pun dipastikan masih dirasakan di tahun 2021 mendatang. 

Karena itu, pemprov bersama DPRD Provinsi Kalsel memutar otak mencari sumber pendapatan tambahan agar rekening pendapatan asli daerah (PAD) tak terus mengempis. 

Anggota Banggar DPRD Kalsel, Lutfi Saifuddin, dalam pertemuan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Kalsel, mengusulkan beberapa opsi. 

Di antaranya, menyegerakan penyelesaian proyek pembangunan Pusat Pelayanan Jantung Terpadu di RSUD Ulin Banjarmasin. Jika bisa beroperasi, akan ada multi manfaat yang didapat, yaitu masyarakat terbantu dan juga membuka potensi pendapatan daerah.

UPDATE Covid-19 Kalsel: 269 Orang Sembuh, Semua dari Kota Banjarmasin

VIDEO Ditsamapta Polda Kalsel Bagi Nasi Kotak di Rusunawa

Ditsamapta Polda Kalsel Gencarkan Sosialisasi Taat Protokol Kesehatan

Pertanyakan Bantuan Modal Kerja Produktif, Pelaku UMKM Kalsel Berharap Pencairan Tidak Bersyarat

Selama Pandemi, Penjualan Kuliner Secara Daring di Kalsel Meningkat

Pasalnya, kata Luthfi, selama ini sangat banyak masyarakat Kalsel penderita penyakit jantung yang harus mencari layanan perawatan kesehatan ke luar Kalsel. Bahkan ke luar negeri. Biayanya jauh lebih besar, jika dibanding melakukan perawatan di Kalsel.

"Masyarakat Kalsel sangat memerlukan fasilitas itu. Selama ini, harus keluar daerah bahkan ke luar negeri. Jadi jika dituntaskan, ini bisa membuka peluang pendapatan juga," kata Luthfi. 

Ditambahkan Luthfi, proyek tersebut seharusnya segera diselesaikan karena sudah berjalan dan dialiri anggaran selama beberapa tahun anggaran (TA) sebelumnya. 

Namun ia tak menampik, untuk menyelesaikan proyek yang berlokasi di RSUD Ulin Banjarmasin tersebut masih diperlukan dana hingga puluhan miliar rupiah. 

"Jadi kalau memasang ring, bypass, bisa di Banjarmasin. Diperlukan  tambahan peralatan, mungkin nilainya puluhan miliar. Tapi hasilnya, kalau sudah berjalan, pasti akan melebihi itu," papar Luthfi.

Selain itu, Ia juga mengemukakan beberapa opsi lainnya, yaitu untuk memberdayakan laboratorium kesehatan milik Provinsi Kalsel. Supaya, bisa melayani pengujian sampel kelapa sawit. Ini pun potensi pendapatan tambahan bagi daerah. 

Sedangkan di aspek efisiensi, pihaknya juga meminta TAPD Provinsi Kalsel untuk menginventarisasi pengeluaran yang masih bisa diefisiensikan. Contohnya, belanja pegawai kontrak.

(Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved