KalselPedia : Aneka Produk Logam di Desa Penggandengan HSS Dibuat Secara Manual Tanpa Mesin

Editor : Hari Widodo

 BANJARMASINPOST.CO.ID - Usaha cor Logam di Desa Panggandengan, dan Samuda, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan sudah ada sejak puluhan tahun.

Awalnya, masyarakat perajin setempat hanya membuat baling-baling kapal. Kemudian jenis produknya dikembangkan dengan membuat wajan atau kuali, panci, cetakan kue, sendok dan garpu.

 Hingga kini, bahan membuat produk tersebut tetap memanfaatkan barang bekas atau rongsokan.

“100 persen dari barang bekas yang proses produksinya kami buat secara manual, tanpa mesin,”ungkap H Majeli, pemilik Karya Usaha, industry rumahan cor Logam di Desa Panggandengan.

Kecuali untuk proses finishing, produknya itu dihaluskan menggunakan mesin khusus, yang dioperasikan pekerja yang ahli di bidangnya.

• KalselPedia : Cetak Wajan di Desa Penggandengan HSS Cukup Dua Menit, Sudah Jadi

• KalselPedia : Melihat Industri Cor Logam di Desa Panggandengan Daha Utara Kabupaten HSS

 Majeli mengatakan, sampai sekarang usahanya itu tetap eksis meski bersaing dengan usaha dari pulau Jawa yang sudah menggunakan mesin modern.

Diakui, hasil produk dari luar pulau itu lebih halus. Namun dari sisi kualitas dan ketahanan produk, karya perajin Desa Panggandengan tak kalah. Buktinya, permintaan baling-baling kapal dan wajan, terus mengalir, baik dari Kalsel, Kalteng maupun Kaltim.  

 Sebagai pelaku usaha industry kreatif, Majeli pun berharap, ada program dari Pemkab HSS maupun Pemrov Kalsel, untuk belajar, atau studi banding ke Surabaya, Jawa Timur untuk meningkatkan kualitas produk.

Dijelaskan, mayoritas warga Panggandengan dan Samua memiliki keahlian dalam mengolah besi, aluminium, baja, kuningan. Semua keahlian tersebut diproleh secara otodidak dan turun temurun. Namun sebagain perajin sudah  pernah mengiktu pelatihan cor loga, yang diselengarakan Pemkab HSS maupun Pemprov Kalsel. (banjarmasinpost.co.id/hanani)