Berita Banjarbaru
Pasca Eksavator Terbakar, Penataan Sampah di TPA Gunung Kupang Banjarbaru Terhambat
Pasca peristiwa terbakarnya satu unit eksavator di Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Gunung Kupang, Banjarbaru, terdampak dengan operasinal pengerukkan
Penulis: Aprianto | Editor: Edi Nugroho
Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST CO.ID, BANJARBARU - Pasca peristiwa terbakarnya satu unit eksavator di Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Gunung Kupang, Banjarbaru, terdampak dengan operasional pengerukkan sampah di TPA ini.
Pengelola TPA Gunung Kupang tidak bisa lagi mengoperasikan alat berat itu, karena rusak parah. Untuk antisipasi menumpuknya sampah-sampah, digunakan alat berat lain jenis loader.
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (LH) Banjarbaru, Hafid, membenarkan Eksavator yang terbakar tidak bisa difungsikannya lagi.
"Memang sangat berdampak. Mesin ekskavator itu kita gunakan untuk menata sampah yang menumpuk, untuk dipindahkan ke dalam lubang. Karena alat itu sudah rusak dan tidak bisa dipakai lagi, maka penataan sampah jadi terhambat," katanya, Selasa (25/8/2020).
Dengan sulitnya penataan ratusan ton sampah yang tiap hari datang ke TPA Gunung Kupang, pihaknya memang khwatirkan sampah tersebut akan meluber, memenuhi lahan kosong di TPA.
• Bikin Film Pendek, MAN Kapuas Sampaikan Pesan Dakwah Islam
• Raperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 Kabupaten Banjar Siap Disahkan
• Sandrinna Michelle dan Rey Bong, Foto Mesra 8 Pesinetron Dari Jendela SMP SCTV Terjebak Cinlok
• LINK Login Google Classroom & Google Meet via www.meet.google.com dan www.classroom.google.com
Untuk saat ini, pihaknya melakukan penataan sampah dengan menggunakan mesin loader. Meskipun hasilnya tidak semaksimal saat menggunakan ekskavator.
"Dengan mesin loader bisa digunakan sementara untuk menata tumpukan sampah. Memang lebih lambat dibanding dengan Eksavator. Selain itu, fungsi mesin loader hanya untuk mendorong atau memindahkan sampah saja. Tidak bisa mengeruk sampah," bebernya.
Rencananya, Dinas LH Banjarbaru akan mengusulkan alat ekskavator baru melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2020 pada Agustus ini. Adapun anggaran yang diusulkan mencapai sekitar Rp 2 miliar.
Sekadar diketahui, ada ratusan ton sampah setiap harinya di Kota Banjarbaru yang diangkut ke TPA Gunung Kupang.
"Untuk rata-rata jumlah sampah di kota Banjarbaru untuk satu harinya, bisa mencapai 120 ton," ujar Hafid.
Alat ekskavator yang dulunya difungsikan itu untuk mengeruk dan menata sampah yang masuk ke TPA. Setiap harinya beroperasi selama delapan jam untuk menata seluruh tumpukan sampah tersebut.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, pada Minggu (14/8/2020) siang, satu unit mesin ekskavator di TPA Gunung Kupang tiba-tiba saja terbakar.
Dari keterangan pihak kepolisian, musibah itu diduga karena ada arus pendek karena terputusnya salah satu kabel di mesin tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. (banjarmasinpost.co.id/aprianto).
