Berita Batola

Terkait Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Batola, Disdik Batola Tunggu Keputusan Bupati

Pihak Disdik Batola masih menunggu keputusan Bupati Batola terkait adanya kemungkinan penerapan kembali pembelajaran tatap muka di Kabupaten Batola

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Syaiful Akhyar
banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri
Kepala Dinas Pendidikan Baritokuala, H Sumarji 

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Pemerintah pusat melalui kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) tengah mengupayakan pembelajaran se-efektif mungkin selama pandemi.

Yakni menyesuaikan dengan situasi daerah masing-masing, baik itu yang masih berada di zona merah, orange, kuning, hiijau maupun abu-abu.

Hal ini dikemukakan oleh Nadiem Makarim para rapat melalui video conference (vicon) pada Kamis (02/09/2020), ke seluruh daerah di Indonesia yang diwakili kepala dinas pendidikan dan pimpinan daerah terkait.

Dalam paparannya, Nadiem mengungkapkan pembelajaran tetap mengutamakan pada dua prinsip. Yakni kesehatan dan keselamatan tenaga pengajar, beserta peserta didik dan perkembangan peserta didik itu sendiri.

Dinas PMD Tapin Giatkan Program Geprek Pedas, Genjot Pembangunan Ekonomi Desa Masa Pandemi Covid-19

Si Palui : Minyak Lamak

Mengawal Netralitas ASN

Ia juga menekankan, keputusan tidak hanya ditangan komite maupun Disdik, tapi juga melibatkan pemerintah daerah dan wali murid.

Dalam teknisnya pun tetap menyesuaikan, ada yang melalui pembelajaran jarak jauh dan secara tatap muka.

"Kita berikan kesempatan untuk pembelajaran tatap muka bagi yang berada di zona hijau dan kuning. Dengan ketentuan yang ketat serta adanya pembatasan," Ucap Nadiem melalui Vicon.

Yang jelas, acuan utama penetapan status per zona ditentukan oleh Satgas Nasional dan Satgas daerah masing-masing.

Menanggapi hal ini, Sumarji, Kadisdik Baritokuala mengungkapkan masih belum bisa menentukan. Apakah bisa pembelajaran tatap muka atau belum.

Karena jika melihat dari per kabupaten, Batola masih tergolong zona merah, sedangkan per kecamatan sudah ada beberapa yang zona hijau maupun abu-abu.

"Kita belum bisa memutuskan, masih menunggu keputusan bupati. Apapun kebijakannya nanti kita akan ikuti," Ucap Sumarji. Senin (07/09/2020).

Terkait perencanaan ini beberapa pihak terkait masih perlu mengadakan rapat untuk mengambil keputusan terbaik untuk penerapan pembelajaran yang aman dan efektif.

(banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved