Berita Tabalong

Selama Pandemi, Permintaan Produk Gula Aren Jahe dari Desa Teratau Tabalong Meningkat

Produk dengan bahan dasar gula aren dan kopi saat ini dikembangkan Arsani, warga Desa Teratau, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong, Kalsel.

Penulis: Dony Usman | Editor: M.Risman Noor
dony usman
arsani memperlihatkan stok pasak bumi yang ada untuk campuran produk gula aren dan kopi 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG -  Produk dengan bahan dasar gula aren dan kopi saat ini dikembangkan Arsani, warga Desa Teratau, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong, Kalsel.

Dengan Kelompok Usaha Bersama Rakat Sepakat, sekarang sudah ada sekitar 22 produk yang telah diproduksi dan dipasarkan hingga keluar Tabalong bahkan luar Kalimantan.

Serbuk gula aren dan kopi yang dibuat selain rasa original kini sudah ada yang dipadukan dengan pasak bumi, jahe, seluang belum, kayu manis, temulawak dan lainnya.

Menurut Arsani dalam sebulan produknya yang terjual rata-rata bisa menghabiskan sekitar 2.500 bungkus dari semua jenis.

Sedangkan saat pandemi covid 19 mulai melanda terjadi peningkatan terhadap produk gula aren yang mengandung jahe dan pasak bumi.

Lakukan Penyemprotan Disinfektan, Kodim 1008/Tanjung Kerahkan Sepeda Motor Babinsa Hasil Modifikasi

KPP Pratama Tanjung Kembali Beroperasional, Berlakukan Pembatasan Tatap Muka

"Dulu itu rata-rata jahe itu sebulan 60 kilogram, sekarang 200 kilogram. Jadi jahe sama pasak bumi yang meningkat," katanya.

Meski terjadi peningkatan hingga 50 persen, menurutnya, sampai saat ini masih tidak terkendala dengan bahan baku.

Ini karena bahan baku didapatkan dari petani lokal yang memang cukup banyak membudidayakan.

"Untuk bahan bakun masih mudah saja dicari karena kami memanfaatkan potensi yang ada di sekitar saja," katanya.

Sehingga walaupun permintaan naik drastis tidak membuat mereka kesulitan untuk memenuhi permintaan tersebut. (banjarmasinpost.co.id/dony usman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved