Berita Banjar
Masyarakat Desa di Kabupaten Banjar Desak Pembelajaran Tatap Muka, Begini Respon Disdik
Desakan agar pembelajaran tatap muka datang dari masyarakat pedesaan di kabupaten Banjar dengan alasan anak-anak tidak ada kegiatan
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Hingga kini pembelajaran jarak jauh masih terus dilakukan di sekolah- sekolah di Kabupaten Banjar. Meski begitu, desakan agar pembelajaran tatap muka juga terus digulirkan.
Kabid Bina SMP Disdik Kabupaten Banjar Liana Penny mengakui, adanya desakan masyarakat yang menginginkan agar segera dilakukan pembelajaran tatap muka. Khususnya dari masyarakat pedesaan.
"Yang banyak menginginkan pembelajaran tatap muka memang dari masyarakat desa, kalau perkotaan tidak begitu banyak yang mau," ujar Liana kepada Banjarmasinpost.co.id, Selasa (6/10/2020).
Masyarakat pedesaan menginginkan segera dilakukan pembelajaran tatap muka dengan alasan, anak didik justru tidak ada kegiatan.
• Lakukan Pembelajaran Tatap Muka, Kadisdik Tabalong:Terapkan Protokol Kesehatan dengan Ketat
• SMPN 1 Banjarbaru Mulai Siapkan Fasilitas Pembelajaran Tatap Muka
Selain itu, di daerah desanya juga dianggap kasus Covid-19 masih minim.
"Memang anak-anaknya warga sekitar situ juga, tapi gurunya ada yang dari luar, itu yang kita khawatirkan," sebutnya.
Dinas Pendidikan, uga tak mau nantinya dengan menggelar pembelajaran tatap muka justru menimbulkan cluster baru.
"Siapa yang bisa menjamin dengan pembelajaran tatap muka tak terjadi penularan Covid 19," tambahnya.
Oleh karena itu, hingga kini pembelajaran jarak jauh masih diterapkan di seluruh SMP di Kabupaten Banjar kecuali yang boarding school misalnya pondok pesantren.
Ia meminta orangtua bersabar hingga awal tahun 2021 nanti. Pada awal tahun pembelajaran tatap muka berdasarkan surat edaran gubernur bisa dilakukan secara bertahap dan akan dievaluasi kemudian.
Berbeda dengan masyarakat pedesaan, orangtua siswa di perkotaan terangnya saat ini masih ada sebagian yang tidak berani jika anaknya masuk sekolah tatap muka.
Hal itu disebabkan salah satunya karena kasus Covid 19 lebih banyak terjadi di kawasan perkotaan Martapura.
• Pembelajaran Tatap Muka Diberlakukan, Begini Pandangan Tim Pakar Percepatan Penanganan Covid-19 ULM
Gugus tugas percepatan penanganan Covid 19 Kabupaten Banjar hingga kini juga masih belum mencabut larangan belajar tatap muka di sekolah di kabupaten Banjar.
Hanya beberapa pondok pesantren yang sudah mendapatkan ijin rekomendasi GTPP Covid 19 Kabupaten Banjar untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. (Banjarmasinpost.co.id/milna sari)
