Berita HSU

Lahan Terendam Setiap Penghujan, Petani di HSU Hanya Bisa Tanam Satu Kali Setahun

Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) memiliki lahan pertanian yang luas, dengan memanfaatkan daerah rawa yang kering pada saat musim kemarau.

Penulis: Hari Widodo | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati
Abdul Muis menjemur gabah hasil panen dari sawahnya. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI – Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) memiliki lahan pertanian yang luas, dengan memanfaatkan daerah rawa yang kering pada saat musim kemarau.

Sayangnya, potensi pertanian di HSU tidak tergarap optimal.  Lahan pertanian, hanya bisa ditanami  dilakukan satu kali dalam satu tahun.

Pada musim penghujan, lahan sawah di HSU sebagian besar akan dipenuhi dengan genangan air saat memasuki musim panen.

 Seperti Abdul Muis warga Desa Jingah Bujur yang memiliki lahan pertanian di Desa Palimbang Sari.  Ia mengatakan saat ini sudah memasuki musim panen.

Baca juga: Sambil Menunggu Panen Padi, Warga Kapuas Timur Kerja Sampingan Anyam Tikar Purun

Baca juga: Presiden Tanam Padi di Food Estate Belanti Siam Kabupaten Pulang Pisau

“Yang panen itu lahan yang ditanam sekitar bulan Juli, dan setiap tahun lahan kami memang tergolong awal tana karena berada di daerah yang cukup tinggi,” ujarnya.

Sebagian lahan rawa yang berada di daerah hilir lebih lama memulai tanam karena menunggu daerah rawa surut hingga bisa ditanami padi.

Abdul Muis mengatakan dirinya memiliki lima borongan dan akan menghasilkan gabah sekitar 50 blek.

Hasil pertanian miliknya hanya digunakan untuk kebutuhan sehari hari, yaitu untuk makan sendiri dan tidak dijual karena jumlahnya juga takbegitu banyak.

Dirinya berharap memang bisa tanam dua kali dalam satu tahun agar hasilnya lebihh banyak dan bisa dijual.

Baca juga: Fakultas Kehutanan ULM Latih Petani Desa Pemangkih Bikin Pot Tanam Organik dari Sekam Padi

Karena hanya melakukan tanam satu jali dalam satu tahun yaitu pada musim kemarau, Abdul Muis pada musim penghujan akan bekerja sebagai pencari ikan.

Lahan rawa yag biasnaya digunakan untuk menanam padi akan berubah menjadi tempat mencari ikan.

“Mencari ikan tak seberapa dapatnya, masih berharap bisa tanam dua kali dalam satu tahun,” ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved