Geliat Pengrajin Lokal Kapuas
Sambil Menunggu Panen Padi, Warga Kapuas Timur Kerja Sampingan Anyam Tikar Purun
Menganyam tikar purun menjadi usaha sampingan masyarakat di Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas.
Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Menganyam tikar purun menjadi usaha sampingan masyarakat di Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas.
Hal tersebut disampaikan Camat Kapuas Timur, Ansyari, beberapa waktu lalu. "Menganyam tikar purun usaha sampingan warga, sambil menunggu hasil panen padi," kata Camat.
Dilanjutkannya, warga setempat menanam padi masih menggunakan kearifan lokal yaitu satu kali panen dalam satu tahunnya di lokasi tersebut.
"Jadi sambil bertani, juga menganyam purun menambah penghasilan. Kebanyakan yang diolah tikar purun, tapi banyak juga yang lainnya, ada bakul, topi dan lainnya," ujarnya.
Baca juga: Berstatus Siaga, 31 Bencana Karhutla Tercatat di BPBD Balangan
Baca juga: Pengrajin Anyaman Tikar Purun di Kapuas Timur Digeluti Secara Turun-temurun
Baca juga: Turut Terdampak Pandemi Covid-19, Penjualan Produk Kerajinan Khas Kapuas Turun Hingga 50 Persen
Masih menurutnya, dari segi pemasaran pun mudah. Lantaran memang sudah ada pengepulnya.
Oleh pengepul hasil kerajinan anyaman purun tersebut kemudian dibawa ke Banjarmasin dan selanjutnya dijual lagi hingga ke Jawa," pungkasnya.
Diketahui, pengrajin anyaman purun di Kapuas Timur, ada di Handil Marhanang, Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas.
Warga di sana mengolah anyaman purun guna menambah penghasilan di samping bertani padi.
Usaha itu kebanyakan turun temurun dan belajar dari orangtua dulu. Bahan tanaman purun pun mudah dicari karena tumbuh liar di kawasan tempat tinggal mereka.
(banjarmasinpost.co.id/Fadly SR)
