Wabah Virus Corona

Gadis Muda Dapat Rp 366 Juta, Gara-gara Temukan Terapi Penyembuhan Covid-19

Terapi yang ditemukannya ini saat para ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk menemukan pengobatan untuk virus corona

Editor: Didik Triomarsidi
SHUTTERSTOCK/Gorodenkoff
ilustrasi pasien yang terinfeksi Covid-19 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Anika Chebrolu, berhasil menemukan terapi potensial untuk pasien yang terinfeksi Covid-19 dan memenangkan uang ratusan juta.

Terapi yang ditemukannya ini saat para ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk menemukan pengobatan untuk virus corona

Dengan penemuannya ini, terdapat gadis berusia 14 tahun ini menarik perhatian dunia.

Berkat keberhasilannya tersebut, gadis dari Frisco, Texas, ini didapuk sebagai pemenang 3M Young Scientist Challenge tahun 2020 yang berhadiah 25.000 dollar AS atau sekitar Rp 366 juta.

Baca juga: VIDEO : Strategi Penanganan Covid-19, Menjadi Tema Debat Paslon Pilkada Banjarmasin 2020

Baca juga: Update Covid-19 Kotabaru : Positif Tambah 2, Total 478 Orang

Baca juga: Liburan Panjang, Satgas Covid-19 Nasional Sarankan Hindari Tempat Wisata dan Keramaian

Anika menggunakan metodologi in-silico untuk menemukan molekul yang secara selektif dapat mengikat protein spike virus SARS-CoV-2 dalam upaya menemukan obat untuk pandemi Covid-19.

"Dua hari terakhir, saya melihat banyak media hype tentang proyek saya karena melibatkan virus SARS-CoV-2 dan itu mencerminkan harapan kolektif kami untuk mengakhiri pandemi ini karena saya, seperti orang lain, berharap kami pergi segera kembali ke kehidupan normal kami," kata Anika.

Anika yang merupakan keturunan India-Amerika sebenarnya tidak menggunakan metode in-silico untuk menemukan terapi potensial untuk Covid-19.

Kala itu, metode itu hanya digunakan untuk mengidentifikasi senyawa timbal yang dapat mengikat protein virus corona biasa.

"Setelah menghabiskan begitu banyak waktu untuk meneliti tentang pandemi, virus, dan penemuan obat-obatan, sungguh gila untuk berpikir bahwa saya benar-benar mengalami hal seperti ini," ujar Anika seperti dilansir CNN, Senin, 19 Oktober 2020.

"Karena pandemi Covid-19 sangat parah dan dampaknya yang drastis terhadap dunia dalam waktu yang begitu singkat, saya, dengan bantuan mentor saya, mengubah arah untuk menargetkan virus SARS-CoV-2," tambahnya.

Anika Chebrolu, gadis 14 tahun asal Texas meraih penghargaan tertinggi Sains untuk penemuan molekul coronavirus.
Anika Chebrolu, gadis 14 tahun asal Texas meraih penghargaan tertinggi Sains untuk penemuan molekul coronavirus. (3M/Science Alert)

Terinspirasi dari mana?

Anika mengaku terinspirasi untuk menemukan obat potensial untuk virus corona setelah belajar tentang pandemi flu pada 1918 silam.

Selain itu, dia juga mencari tahu berapa banyak orang meninggal setiap tahun di Amerika Serikat meskipun vaksinasi tahunan dan obat anti-influenza tersedia di pasar.

"Anika memiliki pikiran yang ingin tahu dan menggunakan keingintahuannya untuk mengajukan pertanyaan tentang vaksin untuk Covid-19," kata Cindy Moss, juri untuk 3M Young Scientist Challenge.

"Pekerjaannya komprehensif dan memeriksa banyak database. Dia juga mengembangkan pemahaman tentang proses inovasi dan merupakan komunikator yang ahli," dia menambahkan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved