Berita Tanahlaut

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, SKPD di Tala Diminta Manfaatkan DID untuk Program Padat Karya

Menjaga keseimbangan antara suplay dan demand, Bupati Tala H Sukamta meminta jajaran skpdnya memanfaatkan DID untuk program padat karya

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/idda royani
H SUKAMTA MAP, Bupati Tanahlaut 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Di tengah berkepanjangannya pandemi corona virus diseases (covid-19) saat ini keseimbangan supply (pasokan) dan demand (serapan) memegang peran penting.

Pasalnya perekonomian masih lemah, pendapatan masyarakat juga masih rendah. Karenanya jika dua faktor tersebut timpang, dapat memunculkan dampak yang serius terhadap perekonomian.

Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), saat ini terus berupaya menjaga keseimbangan supply dan demand.

"Kami fokus pada pengendalian harga dan tetap menjaga agar produksi meningkat sehingga tidak ada penurunan pada sisi penawaran," ucap Bupati Tala H Sukamta, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Dinas PUPR Banjarbaru Gulirkan Program Padat Karya untuk Masyarakat, Usulan Anggaran Rp 10 Miliar

Baca juga: VIDEO BPDASHL Barito Akan Ikutkan Pakar Mangrove dalam Program Padat Karya

Baca juga: Tambah Petani di Program Padat Karya Mangrove Kalsel untuk Percepat Proses Target Selesai

Ia mengatakan perlu ada tindakan untuk memberikan intervensi pada permintaan. Ini penting agar daya beli masyarakat meningkat.

"Karena itu pada kondisi pandemi covid-19 kita akan bekerja keras agar dapat meningkatkan sisi demand. Antara lain melalui kegiatan pada karya," cetusnya.

Sukamta meminta untuk seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup pemerintahannya segera menyusun perencanaan dengan memanfaatkan Dana Intensif Daerah (DID) sebesar Rp 9,9 miliar untuk kegiatan padat karya.

Menurutnya dengan begitu disisi permintaan akan meningkat dan daya beli masyarakat juga meningkat. Jadi, akan terjadi keseimbangan yang proporsional antaran penawaran dan permintaan.

Baca juga:  Akhir Bulan Ini, Program Padat Karya Untuk Terdampak Covid-19 di Banjarbaru Mulai Direalisasikan

"Nanti jika sisi supply tinggi lalu demand rendah maka harga akan jatuh sehingga keuntungan dari masyarakat akan kurang dan rugi," sebutnya

Begitu juga dengan demand yang tinggi, lanjut Sukamta, mengakibatkan pengeluaran yang tinggi pula. Lalu berimbas pada angka inflasi yang menjadi naik. (banjarmasinpost.co.id/idda Royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved