Berita Banjarmasin
Komisi IV DPRD Banjarmasin : Simulasi Belajar Tatap Muka Jangan Sampai Terjadi Kelalaian
Terhitung sejak Senin (16/11/2020) empat sekolah khususnya jenjang SMP di Banjarmasin mulai melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di masa pandemi
Penulis: Frans Rumbon | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Terhitung sejak Senin (16/11/2020) empat sekolah khususnya jenjang SMP di Banjarmasin mulai melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19.
Adapun empat sekolah yang melakukan simulasi pembelajaran tatap muka ini, SMPN 7 Banjarmasin, SMPN 10 Banjarmasin, SMPN 12 Banjarmasin dan SMPN 31 Banjarmasin.
Terkait hal ini, Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin pun rupanya sudah melakukan pemantauan proses simulasi pembelajaran tatap muka tersebut, dengan mengunjungi SMPN 7 Banjarmasin pada Rabu (18/11/2020).
"Kemarin kita melakukan pemantauan, karena kami dari Komisi IV DPRD Banjarmasin ingin memastikan pelaksanaan simulasi belajar tatap muka ini, apakah memang sudah sesuai dengan standar protokol kesehatan, apakah sudah memenuhi syarat, dan juga ingin melihat proses belajar mengajarnya," ujar Ketua Komisi IV, Norlatifah kepada banjarmasinpost.co.id, Kamis (19/11/2020).
Pelaksanaan simulasi belajar tatap muka ini menurut Lala memang diperbolehkan, terlebih Banjarmasin secara umum sudah tidak berada di zona merah Covid-19 lagi.
Baca juga: Mulai Januari 2021, Mendikbud Nadiem Makarim Izinkan Belajar Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: VIDEO UPDATE Covid-19 Indonesia 19 November: Bertambah 4.265, Pasien Sembuh Jadi 406.612 Orang
Baca juga: Pakar ULM dan RSUD Ulin dalam BForum Sarankan Ini Agar Mantan Pasien Tidak Terserang Covid-19 Lagi
"Memang dianjurkan daerah yang mengarah ke zona hijau supaya dicoba simulasi belajar tatap muka, tapi tidak meninggalkan syarat protokol kesehatan, kemudian juga harus ada izin dari Gugus Tugas Covid-19. Tidak kalah penting juga ada izin dari orangtua atau wali siswa. Misalnya saja SMPN 7 Banjarmasin, yang ternyata orangtua siswanya setuju lebih dari 80 persen," katanya.
Meskipun protokol kesehatan sudah berjalan dalam simulasi belajar tatap muka, namun Lala pun mengingatkan agar semua yang terlibat untuk bekerjasama dalam hal kedisiplinan.
"Jangan sampai protokol kesehatannya sudah bagus, tapi pengawasannya lemah. Makanya kita berharap tidak hanya partisipasi dari guru saja, tetapi juga dengan orangtua maupun siseanya sendiri. Sama-samalah menjaga dan menerapkan protokol kesehatan, jangan sampai terjadi kelalaian," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto yang pada saat proses pemantauan dari Komisi IV DPRD Banjarmasin turut hadir, menerangkan bahwa simulasi ini untuk mencari pola belajar yang terbaik.
"Ini hanya simulasi saja, untuk mencari pola dalam managemen pembelajaran di masa pandemi. Selanjutnya akan ada tahapan transisi, baru kemudian diberlakukan belajar tatap muka," pungkasnya.(banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)
