Penanganan Covid 19

BForum, Penghuni Lapas di Kalsel Rentan Terpapar Covid-19

Kanwil Kemenkumham Kalsel memerintahkan semua Lapas dan Rutan tidak menerima kunjungan dan makanan dari luar untuk menghindari klaster Covid-19.

Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/SYAIFUL ANWAR
Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan dan TI Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan, Pujiono Slamet (kanan), dalam acara B-Forum Focus Group Discussion, tentang upaya menghindari rentannya Lapas dan Rutan dari paparan Covid-19, Kamis (26/11/2020). 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Perasan khawatir dan waswas terhadao Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) yang ada di Kalimantan Selatan, bisa menjadi salah satu klaster Covid-19.

Kekawatiran itu menyusul ditemukannya sebanyak 39 warga binaan dan tiga sipir Rutan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) positif corona.

Sebelumnya, ada 75 orang warga binaan di Rutan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut (Tala) positif Covid 19 tanpa gejala.

Berkaitan dengan penghuni Lapas atau Rutan rentan terpapar Covid-19, Kabid Pembinaan, Bimbingan dan TI Kanwil Kemenkumham Kalsel, Pujiono Slamet, dalam acara B-Forum Focus Group Discussion yang dipandu Jurnalis Banjarmasin Post, Didik Trio Marsidi, Kamis (26/11/2020),  mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah yang sudah memadai.

Baca juga: Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel: Titipan Makanan di Rutan Kandangan Disetop

Baca juga: Rutan Kandangan Sementara Lock Down, Tak Terima Tahanan hingga Makanan Titipan

"Langkah yang diambil, tidak ada kunjungan warga binaan dan hanya bisa berkomunikasi melalui video call atau daring," paparnya.

Ditambahkan dia, pihaknya juga menyediakan box steril bila memasuki Rutan maupun Lapas di Kalsel. Selain itu, belum menerima tahanan baru dan sidang di Pengadilan Negeri secara virtual.

"Kami juga terus melakukan edukasi untuk jaga kebersihan, pakai masker. Cuma masalahnya, tidak bisa menerapkan distancing social atau jaga jarak," ujarnya.

Ini disebabkan, lanjut dia, jumlah tahanan di Lapas dan Rutan over kapasitas. Misalnya, jumlah penghuni Lapas Banjarmasin 2.206, Banjarbaru 1.893 begitu juga tahanan lainnya melebihi kapasitas.

Baca juga: Jadi Kluster Baru Penyebaran Covid-19, Kepala Rutan Kandangan Tegaskan Sudah Terapkan Protkes

Baca juga: 39 Warga Binaan Rutan Kandangan Terpapar Covid-19, Riwayat Penularan Masih Ditelusuri

Belum lagi, jumlah dokter yang dimiliki hanya satu dokter, yakni di Lapas Banjarmasin. Sedangkan di tempat lainnya tidak ada. "Tempat lainnya hanya ada perawat. Kami memang kekurangan tenaga medis," katanya.

Untungnya, lanjut Pujiono, selama ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, sehingga bila ada warga binaan sakit bisa dirujuk ke puskesmas terdekat.

"Di Rutan dan Lapas punya sel isolasi, cuma jumlahnya terbatas. Bila banyak terpapar Covid, bakalan repot karena harus dibawa ke rumah sakit dan harus melibatkan petugas seperti kepolisian," ungkapnya.

Nara sumber lainmya, HM Muslim dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, mengatakan, Lapas dan Rutan merupakan kelompok risikonya sangat tinggi penyebaran Covid-19. Mengingat, tidak bisa menerapkan jaga jarak.

Baca juga: Penghuni Rutan Pelaihari Mulai Sembuh dari Infeksi Covid-19, Begini Pesan Koordinator Fasyansus

Baca juga: VIDEO Puluhan Penghuni Rutan Pelaihari Terpapar Covid, Begini Penjelasan Karutan

Ini bisa dilihat dari jumlah wargaan binaan yang jumlah ratusan, bahkan ribuan, dan over kapasitas. Serta, dari sisi waktu berkumpul bersama lebih 24 jam, bahkan bulanan hingga tahunan dan tempatnya sama.

"Perlu ada pemantauan yang ekstra dari petugas terhada warga binaan. Bila ada yang demam tinggi, secepatnya dlaporkan," ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved