Rapid Test Antigen

Tarif Rapid Test Antigen di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dan RS TNI AU Lanud Sjamsudin Noor

Tarif rapid test antigen di Banjarmasin, khususnya di bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru Rp 170 ribu, di Lanud Sjamsudin Noor Rp 250 ribu

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Royan Naimi
HUMAS PT ANGKASAPURA SYAMSUDIN NOOR UNTUK BPOST GROUP
Suasana di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Tarif rapid test antigen di Banjarmasin, khususnya di bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru lebih murah ketimbang di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Terungkap biaya rapid test antigen Covid-19 di Bandara Syamsudin Noor sebesar Rp 170 ribu.

Jika dibandingkan dengan test serupa di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Provinz Sulawesi Selatan, biaya di Banjarmasin sedikit lebih murah.

Di Makassar biayanya Rp 175 ribu, atau selisih Rp 5000 dari di Banjarmasin.

Baca juga: Diberlakukan Rapid Test Antigen, Calon Penumpang Pesawat dari Kalsel Banyak Batal Berangkat

Baca juga: Masih Pengadaan Barang,  Rapid Test Antigen di Klinik Syamsudin Noor Banjarbaru ditunda 

Baca juga: Daftar 6 Daerah di Indonesia Wajibkan Rapid Test Antigen, Hanya Bali di Luar Jawa

Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor. 

Ahmad Zulfian Noor mengungkapkan, bandara harus menyediakan layanan rapid test antigen karena syarat ini diwajibkan oleh pemerintah.

"Sejauh ini Bali dan Jakarta yang sudah mewajibkan masyarakat untuk melakukan rapid test antigen sebagai syarat keluar masuk ke dua daerah ini," ungkapnya. 

Terkait biayanya, Zulfian sapaanya menyampaikan, berdasarkan informasi dari PT Angkasa Pura I, rapid test antigeni Rp170 ribu.

"Kecuali di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, biayanya Rp175 ribu," ucapnya.

Ya, menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 Sejumlah daerah di Indonesia pun secara resmi telah menerapkan kebijakan tersebut.

Rapid test antigen sendiri berbeda dengan rapid test antibody yang biasanya diberlakukan untuk bepergian ke luar kota. Adapun perbedaan utama dari kedua tes ini adalah dari sampel yang diambil.

Sampel rapid test antibodi diambil dari darah. Sementara sampel rapid test antigen diambil dari lendir di hidung dan tenggorokan.

Cara kerja rapid test antibodi dengan rapid test antigen pun berbeda.

Rapid test antibodi hanya mengetahui aktif tidaknya antibodi terhadap virus corona. Sedangkan cara kerja rapid test antigen ialah untuk mengidentifikasi virus dalam sekresi hidung dan tenggorokan.

Inti dari tes antigen adalah mendeteksi keberadaan protein (protein nukleokapsid) yang merupakan bagian dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Sehingga ketika protein itu teridentifikasi, tim medis akan memberikan tindakan langsung kepada pasien yang terinfeksi.

Kebijakan tes antigen sebelumnya digaungkan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Mereka mewajibkan penumpang yang ingin ke Jakarta harus menunjukkan hasil swab antigen negatif.

Luhut menyebut bahwa kebijakan itu mulai berlaku pada 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021 bagi masyarakat yang bepergian menggunakan transportasi udara dan kereta api.

Ketentuan itu pun diputuskan dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali secara virtual yang dipimpin oleh Luhut pada awal pekan ini.

Hal tersebut sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru.

Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor mengatakan, Angkasa  Pura I Cabang bandara Syamsudin Noor mendukung kebijakan pemerintah terkait syarat tes antigen bagi pelaku perjalanan pada masa libur Nataru dan tes PCR bagi pelaku perjalanan menuju Bali.

"Untuk itulah kesiapan dari pengelola mungkin satu atau dua hari lagi, " kata  Ahmad Zulfian Noor dihubungi lagi, Sabtu (19/12/2020).

Adapun kepala Kesehatan Pelabuhan Banjarmasin, Ruslan Fajar menjelaskan bahwa keberadaan rapid test antigen ini sudah ada banyak di beberapa klinik swasta di Banjarmasin dan Banjarbaru.

"Bahkan di dokter praktik saja sudah ada. Infonya kalau yang di bandara itu adalah kerjasama dengan klinik swasta. Dan sementara klinik swasta yang masih baru menyediakan sehingga perlu waktu mungkin. Karena penyediaan bukan satu dua," kata Ruslan Fajar.

Adapun Kadinkes Banjarbaru, Rizana Mirza, menjelaskan bahwa rapid tes antigen baru saja keluar izin edarnya dari Kemenkes.

"Dinkes Banjarbaru dan RSDI belum memiliki nya," kata Kadinkes. 

Kadinkes, juga mengetahui bahwa yang akan berangkat ke Jawa dan Bali juga dilakukan tes rapdi dengan antigen tersebut.

"Menurut beberapa informasi ada beberapa RS Swasta dan RS Instansi tertentu sdh memiliki logistik Rapid tes antigen tersebut," kata Rizana Mirza.

Biaya Rapid Test Antigen di RS TNI AU Lanud Sjamsudin Noor

Bagi penumpang udara melalui bandara internasional Syamsudin Noor Banjarmasin ke beberapa daerah tujuan, semisal di Jakarta dan Bali diterapkan rapid test antigen. 

Klinik di Bandara baru mulai akan melakukan fasilitas rapid test tersebut di selasar Bandara Internasional Syamsudin Noor. 

"Info dari pengelola klikik, esok (hari ini) sudah ada rapid antigen di klinik bandara," tandas Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor, Senin (21/12/2020).

Adapun tiga hari yang lalu hingga hari ini, sementara penumpang yang mau mengajukan rapid test antigen diarahkan untuk dilakukan di Rumah sakit TNI Angkatan Udara (TNI) AU Lanud Sjamsudin Noor di Banjarbaru.

"Atau terserah penumpang kemana klinik mana  yang bisa menyediakan. Kebetulan yang paling dekat dengan bandara RS TNI AU jadi sementara ke situ. Namun kalau besok di Klinik Bandara sudah tersedia ," kata dia. 

Dari pantauan BPost, jumlah pemohon rapid test antigen di RS TNI AU ini membludak.

Tidak seperti bulan belum sebelumnya, dimana sebelum diwajibkan test rapid antibodi dan hanya bisa test rapid test antibodi saja. 

Kepala Rumah Sakit RS TNI AU, Mayor, dr Tri. Suprianto, Senin (21/12/2020) mengatakan, rumah sakit tersebut sudan  jauh hari menyediakan.

RS TNI AU Lanud Sjamsudin Noor Banjarbaru.
RS TNI AU Lanud Sjamsudin Noor Banjarbaru. (banjarmasinpost.co.id/nurholis huda)

"Kami untuk rapid test antigen sudah berjalan 2 bulan lalu sebelum ada instruksi Satgas. Waktu itu terbatas hanya untuk anggota dan keluarga TNI," kata dia. 

Namun, setelah adanya surat edaran DARI Satgas Covid-19 yang mewajibkan rapid antigen atau Swab hidung maka pemohon rapid test antigen di RS TNI AU makin banyak dan membludak. 

"Kami bandingkan memang jauh tambah banyak. Sebelum adanya surat edaran perhari pemohon hanya 10 sampai 15 pasien. Namun sejak adanya surat edaran dari stagas yang mewajibkan bgi penumpang perjalanan udara, kini bisa di atas 100 perhari," tandas dr Tri. Suprianto. 

Masyarakat diminta tidak risau dan panik dimana dapat rapid test antigen ini, sebab stok nya masih banyak. 

"Di RS kami, stoknya cukup lebuh dari 3 ribu, masih tersedia," kata pria yang juga dokter spesialis penyakit dalam itu. 

Dijelaskannya bahwa, jika antibodi yang dites adalah darah ada tidaknya antibodi di tubuh. Jika rapid test antigen ini mirip swab namun cukup sampel di ambil di rongga higung.

"Biayanya, jika pakai rapid antibody Rp 125 ribu, dan jika rapid tes antigen ini relatif lebih mahal di antara Rp 250 hingga Rp 300 ribu," urainya.

Baca juga: Deteksi Covid-19, Bandara Syamsudin Noor Juga Siapkan Rapid Test Antigen Negatif 

Baca juga: Banyak Fasilitas Kesehatan Patok Tarif Tinggi, Kemenkes Tetapkan HET Rapid Test Antigen Segini

Dijelaskan dia, sejauh ini pelayanan rapid test antigen di RS TNI AU melayani dari pukul 07.00 wita hingga pukul 18.00 wita.

"Jumlah kesuluran personil 60, namun untuk pelayanan rapid dalam satu shift sekitar 8 hingga 10 petugas," kata dia. 

Salah satu pemohon swab di RS TNI AU, Budi yang merupakan warga kilometer 7 Kertak hanyar mengaku ingin ke Jogja, menggunakan pesawat terbang karena itu dia perlu test rapid antigen. 

"Sementara yang saya tahu infonya di RS sini (RS TNI AU Lanud Sjamsudin Noor), jadi saya ke sini. Harapannya ada klinik lain yang bisa melayani antigen supaya tersebar," kata dia.

(banjarmasinpost.co.id /nurholis huda)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved