Berita Banjarmasin

Tensi Politik Belum Mereda Pasca Pilkada, Begini Pandangan Anggota DPRD Kalsel

Anggota DPRD Kalsel H Hasanuddin Murad berharap paslon Pilgub Kalsel 2020 untuk sama-sama menurunkan tensi politik karena pilkada telah selesai.

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/ACHMAD MAUDHODY
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, H Hasanuddin Murad. 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Upaya penggalangan donasi yang diinisiasi Cagub Kalsel Paslon Nomor Urut 2, H Denny Indrayana untuk mendukung upayanya bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pilgub Kalsel Tahun 2020,  terus menuai sorotan. 

Anggota DPRD Provinsi Kalsel, H Hasanuddin Murad, mengaku tak sepemikiran dengan Denny yang menyatakan bahwa penggalangan donasi tersebut merupakan salah satu bentuk pendidikan politik kepada masyarakat. 

Dikatakan H Hasanuddin Murad menilai langkah yang dilakukan Paslon Nomor Urut 2 tersebut lebih seperti mob politik karena dilakukan di luar masa kampanye. 

Pasalnya, legislator Fraksi Golkar ini meyakini dana dari donasi yang terkumpul bukan menjadi alasan utama dilakukannya penggalangan donasi. Melainkan, mengonsolidasikan para pendukung Palson Nomor Urut 2. 

"Saya melihat sekarang apa yang dilakukan oleh Paslon 2 ini lebih kepada mob politik dalam rangka dia melakukan konsolidasi istilahnya terhadap 800.000 pendukungnya," terang dia, Senin (21/12/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Tinggi, Pengelola Batal Buka Tahura Sultan Adam Mandiangin Kalsel

Baca juga: Sumbang 22,34 Persen di Kalimantan, QRIS di Kalsel Capai 53.716 Merchant

Hasanuddin Murad yang sebelumnya duduk di Komisi I DPRD Provinsi Kalsel Bidang Hukum dan Pemerintahan ini, menilai, hal tersebut bisa secara tidak langsung justru memelihara tensi politik di tengah masyarakat tetap tinggi. Meski, pelaksanaan Pilkada sudah selesai. 

"Ini bisa saja menikam luka-luka pendukung yang merasa kalah dibangkitkan lagi lukanya. Pada akhirnya tidak selesai setelah proses pelaksanaan penghitungan suara," lanjutnya.

Ia berharap persoalan tensi politik yang sepertinya terus dipelihara meski Pilkada sudah lama berlalu seperti yang terjadi di DKI Jakarta, tidak terjadi di Kalsel. 

Karena itu kata dia, masing-masing pihak terkait sebaiknya lebih fokus pada langkah dan prosedur sengketa yang memang diakomodir dalam peraturan perundang-undangan. 

Para elit politik juga menurut Hasanuddin Murad sudah seharusnya memiliki skil untuk memanajemen rasa kekecewaan agar bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.

Baca juga: Tanker Tabrak Tugboat di Sungai Barito, Polairud Polda Kalsel Prediksi Ada Kelalaian

Baca juga: Tanker Tabrak Tugboat di Sungai Barito Banjarmasin, 11 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

"Dari 270 pilkada ini tidak cuma di sini ada yang bersedih. Karena, pemenang Pilkada hanya satu. Pasti di daerah lain pun banyak yang merasakan hal sama. Supaya kita bisa move on menyesuaikan dengan kondisi, yang menang juga jangan terlalu euforia sehingga menurunkan tensi yang panas tadi sehingga bisa turun. Apalagi yang menang bisa merangkul yang kalah, ini lebih baik lagi," bebernya. 

Sebelumnya, melalui rekaman video yang dikirimkan Denny kepada Banjarmasinpost.co.id dipaparkannya bahwa penggalangan dana tersebut dilakukan secara sukarela dan tanpa ada paksaan apapun.

"Ini bukan sekedar donasi, tapi lebih pada itu adalah pendidikan politik yang penting. Supaya kita paham bahwa memang politik kita itu pasti perlu biaya, tapi cara caranya harus dilakukan dengan model yang tepat, amanah dan bertanggungjawab," kata Denny.

Ia mengaku langkah demikian sengaja tak dilakukannya sejak masa awal dan selama kampanye agar tak menimbulkan persepsi yang salah berkembang.

Waktu ini, kata Denny, dipilih untuk dilakukan setelah pihaknya bersama tim, partai koalisi dan relawan berjuang keras mendapatkan simpati dan kepercayaan dari tak sedikit masyarakat Kalsel.

Baca juga: Paparkan Data Covid-19, Anggota TPPP ULM Skeptis Pemda di Kalsel Belum Batasi Mobilitas Masyarakat

Baca juga: VIDEO 10 Klinik Swasta di Kalsel Terima Bantuan APD dari BNPB

Hal ini, menurut dia, ditunjukkan dengan perolehan suara mencapai lebih dari 800.000 di Pilgub Kalsel dari catatan tim pemenangannya.

"Selain memang ada keperluan konkret pendanaan untuk di Jakarta dan di MK dan selain pendidikan politik, ini tentu bisa membangun kebersamaan, militansi gerakan bahwa hijrah gasan banua, kebutuhan akan kepemimpinan yang baru di Kalsel adalah kebutuhan bersama," beber Denny.

(Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved