Berita Regional
Abu Bakar Ba'asyir Bakal Bebas Murni Jumat 8 Januari, Ini yang Ditakutkan Pihak Keluarga
Abdul Rahim berharap informasi kebebasan tersebut benar-benar terjadi sehingga Abu Bakar Baasyir bisa berkumpul kembali dengan pihak keluarga.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, KABUPATEN BOGOR - Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir akan dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas llA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, (8/1/2021).
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan, Ba'asyir akan bebas karena masa pidananya selama 15 tahun telah usai.
"Yang bersangkutan akan dibebaskan pada 8 Januari 2021 sesuai dengan tanggal ekspirasi atau berakhirnya masa pidana," kata Rika, Senin (4/1/2021).
Sementara itu, putra Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rahim Ba'asyir membenarkan bahwa ayahnya bakal bebas murni pekan ini.
Baca juga: Surat Abu Bakar Baasyir pada Presiden Jokowi Agar Dibebaskan Saat Wabah Covid-19
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Akan Golput Pada Pilpres 2019, Kepala Lapas Gunung Sindur: Semua Napi Masuk DPS
Baca juga: VIRAL Emak-emak Ngamuk dan Hancurkan Arena Perjudian, Takut Anak dan Suami Terjerumus Ikut Berjudi
Abdul Rahim berharap informasi kebebasan tersebut benar-benar terjadi sehingga Abu Bakar Ba'asyir bisa berkumpul kembali dengan pihak keluarga.
"(Surat resmi bebas) belum kami terima. Tapi pihak lapas sudah menyampaikan kepada penasihat hukum bahwa beliau (ABB) akan bebas tanggal 8 Januari. Ya, mudah-mudahan hari Jumat itu betul-betul bisa bebas dan bisa kembali ke rumah, kumpul bersama keluarga lagi," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/1/2021).
Pria yang akrab disapa Iim ini pun berharap tidak ada halangan saat penjemputan Abu Bakar Ba'asyir di Lapas Gunung Sindur.
Sebab, keluarga akan menempuh perjalanan jauh ke kediaman ayahnya di Ngruki, Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Terlebih, kata dia, akan ada pengawalan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror setelah bebas nanti.
Oleh karena itu, pihak keluarga akan membatasi jumlah kunjungan orang ke Lapas dan begitu pula dengan tamu setibanya di Solo.
"Jumat itu paling yang datang keluarga dan penasihat hukum saja, sesuai prosedur keamanan. Karena kan katanya mau ada pengawalan dari pihak Densus 88, ya sudah kita oke-oke saja. Yang jelas kami lebih prioritas bagaimana kenyamanan beliau (ABB). Ya, bagaimana caranya beliau terjagalah," katanya.
"Ya, mudah-mudahan tidak ada halangan. Jadi langsung balik ke Pondok (Al Mukmin Ngruki) Solo, ke rumah," imbuh Iim.
Ia juga memastikan bahwa tidak ada persiapan atau acara khusus untuk menyambut Abu Bakar Ba'asyir di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki.
Hal itu dilakukan sebagai pertimbangan situasi pandemi Covid-19, supaya tidak ada kerumunan massa yang bisa melanggar aturan protokol kesehatan.
"Nggak ada persiapan apa-apa karena kita memang tidak ingin ada penyambutan. Jadi kita juga nggak mau ada kerumunan masyarakat yang nanti malah memudaratkan (kerugian) orang banyak," ujarnya.