Gempa Sulawesi Barat
KISAH Sedih Alwi, Harapan Menikah Lenyap Ditelan Gempa, Si Perempuan Mengungsi & Pria Jadi Relawan
Bahkan rencana pernikahan yang sudah disusun matang bahkan undangan telah disebar menjadi buyar karena Allah menurunkan cobaan untuk hambaNya.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, MAKASSAR - Gempa yang kekuatan mengahancurkan di Sulawesi Barat banyak membawa cerita mengharukan.
Tak sedikit warga yang menderita karena rumah, tempat usaha dan kantornya yang ambruk rata dari tanah.
Bahkan rencana pernikahan yang sudah disusun matang bahkan undangan telah disebar menjadi buyar karena Allah menurunkan cobaan untuk hambaNya.
Seperti yang dialami pasangan kekasih di Kabupaten Mamuju, mereka bisa ikhlas menunda akad nikah akibat gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat, Jumat (15/1/21) lalu.
Baca juga: Link Live Streaming Mata Najwa Dikepung Bencana di Trans 7, Angkat Banjir di Kalsel dan Gempa Sulbar
Baca juga: Gempa Guncang Maluku Utara, Kekuatannya Mencapai 5,5 Magnitudo
Baca juga: Jokowi Janjikan Bantuan Rp 50 Juta, Pastikan Warga yang Rumahnya Terdampak Gempa Sulbar Dibantu
Calon pengantin lelaki bernama Akhyar Alwi (33), tinggal di Jalan Haji Andi Deplu, Kelurahan Taka Tidung, Kecamatan Polewali, Polman.
Sementara calon mempelai perempuan bernama Hasmia Muin (30) tinggal di Jalan H Andi Dai No 16 Mamuju.
Pasangan ini akhirnya pasrah untuk menuda akad nikah yang sedianya digelar di rumah mempelai perempuan, Rabu (20/1/2021) siang.
Padahal, ratusan undangan telah disebar ke keluarga dan kerabat.
Alasan penundaan karena masih suasana duka akibat gempa.
Apalagi, mempelai perempuan, Hasmia Muin saat ini mengungsi di halaman Mapolda Sulbar akibat rumahnya terdampak gempa.
"Alhamdulillah selamat, dia (Hasmia) sama keluarga mengungsi di Polda," kata Akhyar Alwi yang akrab disapa Yaya, si calon suami, saat ditemui di Posko Penyaluran Logistik Pramuka, Jl Sultan Hasanuddin, Mamuju.
Samsil menunggu keputusan jadwal penikahan, Yaya pun memanfaatkannya untuk menjadi relawan.
Bersama teman lainnya, ia fokus menerima bantuan yang masuk di posko Pramuka dan menyalurkan ke posko-posko pengungsian.
"Ya, tidak tega juga lihat banyak pengungsi butuh bantuan. Makanya kita bikin posko penyaluran bantuan," ujar Yaya.
Dari penundaan itu, kata Yaya, pihak keluarganya dan calon istri telah sepakat untuk melanjutkan pada Selasa 25 Januari, pekan depan.
