Banjir di Kalsel

Sepekan di Pengungsian, Warga Keliling Benteng Banjar Ini Kini Rindu Suami dan Kampung Halaman

Ribuan warga dari Kabupaten Banjar sudah lebih dari sepekan ini mengungsi di Banjarbaru saat musibah banjir besar melanda

Penulis: Khairil Rahim | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/khairil rahim
Korban Banjir yang kini mengungsi di Mess L Banjarbaru. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU-Ribuan warga dari Kabupaten Banjar sudah lebih dari sepekan ini mengungsi di Banjarbaru saat musibah banjir besar melanda perkampungan mereka.

Para pengungsi ini tersebar di sejumlah posko pengungsian di kota Idaman salah satunya di mess L
RT 01 RW 5 Kelurahan Komet Banjarbaru.

Di tempat ini sebanyak 75 pengungsi dari beberapa kepala keluarga tinggal bersama.

Salah satu pengungsi Anisa (40) mengaku sudah dua tempat dia singgahi sebagai tempat tinggal sementara selama banjir di kampungnya di Keliling Benteng Martapura Barat.

Baca juga: IDI Kalsel Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir Kalsel

Baca juga: Dampak Banjir Kalsel di Banjarbaru, Enam Jalan, Empat Sanitasi dan Satu JembatanJuga Rusak

Baca juga: Percepat Turunkan Debit Banjir Kalsel di Handil Bakti Batolai, Puluhan Unit BPK Dikerahkan

"Sebelumnya saya mengungsi di Sekolah Palam sejak Sabtu lalu. Namun sejak Kamis pindah ke sini," kata ibu dua anak ini.

Meski merasa sangat betah di pengungsian, namun Anisa mengaku bosan dan sangat ingin kembali ke rumah.

"Kata suami ketinggian air masih sampai dada jadi belum bisa pulang padahal ingin sekali kembali ke rumah," ujar dia.

Lalu kenapa bosan, Anisa menjelaskan dirinya sudah terbiasa bekerja setiap hari sebagai petani. 

Saat di Pengungsian ini dia tidak melakukan apapun. Kerjaan utamanya makan, tidur dan buang air.

"Alhamdulillah kami disini diperlakukan seperti tamu istimewa. Makan tiga kali sehari tidak kurang sedikit pun, makanan selalu berlimpah," sebut dia.

Namun tidak ada kegiatan membuat dirinya merasa tidak enak juga. Apalagi dia sekarang tidur terpisah dengan suaminya yang masih menjaga rumah.

"Suami masih jaga rumah, disana tidak bisa ditinggalkan maling merajalela. Padahal rindu juga bertemu suami," kata Anisa.

Pengungsi lain, Khadijah (50) juga demikian. Selama mengungsi dirinya dilayani dengan sangat baik pemerintah kota Banjarbaru.

"Kami jadi tidak enak disini selalu dilayani. Semua fasilitas diberikan tempat tidur, makan, mandi dan lainnya semua dipenuhi," kata warga Sungai Sipai.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved