Berita Tanahlaut
Pangkalan Elpiji di Tanahlaut Diperingatkan Tak Layani Pedagang Eceran Elpiji 3 Kg dan Patuhi HET
Pangkalan elpiji 3 Kg di Tanahlaut, Kalsel, diperingatkan agar tidak melayani pedagang eceran elpiji dan mematuhi HET
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pangkalan gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Tanahlaut, Kalsel, diperingatkan agar tidak melayani pengecer.
Pasalnya, tata niaga elpiji melon hingga kepada pengguna yang berhak (masyarakat miskin dan UMKM) berada pada pangkalan.
Penjualan elpiji subsidi ini bersifat tertutup yakni di pangkalan karena memang sudah ada yang berhak.
"Tidak ada penjualan secara terbuka di warung-warung," ucap Asisten II Setda Tala Bidang Ekobang H Akhmad Hairin, Selasa (9/2/2021).
• Selesaikan Masalah Harga Tinggi Elpiji 3 Kg di Tanahlaut, Pemkab Tanahlaut Panggil Para Pangkalan
• Hadirkan Program Digitalisasi Rekrutmen, Bank Kalsel Rekrut Pegawai Secara Online Cari SDM Potensial
• Penerapan PPKM di Banjarbaru Diperpanjang, Wali Kota Banjarbaru Pimpin Rapat Evaluasi PPKM
Lantaran elpiji melon peruntukannya khusus (subsidi) bagi masyarakat miskin dan UMKM, pemerintah pun telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 19 ribu per tabung.
Karena itu, pihak pangkalan diminta tidak sekali pun menaikkan harga.
Jika warga kesulitan menyiapkan uang pas dan mengikhlaskan menggenapkan menjadi Rp 20 ribu, hal seperti ini lain persoalan.
Namun dalam keadaan demikian, pihak pangkalan tetap harus menyuarakan bahwa harga elpiji melon tetap Rp 19 ribu sehingga tidak terbangun opini melampaui HET.
"Dan, jangan pernah sekali pun melayani pengecer elpiji melon. Jangan ada lagi, karena distribusinya kepada pengguna langsung melalui pangkalan," tandas Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Perdagangan (Diskopdag) Tala H Syahrian Nurdin.
Ia mengatakan dengan HET Rp 19 ribu, tiap pangkalan pun telah mendapat margin keuntungan sebesar Rp 3.400 per tabung dari Pertamina. Karenanya, tidak ada alasan pembenar apa pun jika ada pangkalan yang menjual melampaui HET.
Termasuk mengenai cost untuk sopir maupun untuk pekerja yang melakukan bongkar muat elpiji melon.
• BREAKING NEWS : Kebakaran di Kalsel, Dua Tewas Saat Heboh Api di Desa Tanta Hulu Tabalong
• Kebakaran di Kalsel, Dua Bocah Kakak Adik Tewas Kebakaran di Tabalong, Orangtua dan Nenek Luka bakar
Komponen demikian telah masuk dalam margin keuntungan tersebut dan diyakini tak begitu banyak menyusutkan nilai margin tersebut.
Sebagai pimpinan institusi yang mengurusi persoalan elpiji, Syahrian mengaku heran dan sedih ketika kerap mendapat laporan masyarakat elpiji melon cepat ludes (kosong/habis). Namun pada saat yang sama, elpiji melon beredar di kios-kios eceran dan dengan harga yang telah sangat melambung tinggi.
"Bayangkan, harga ecerannya hingga Rp 40-50 ribu. Bahkan di wilayah Kintap sampai Rp 85 ribu. Ini kan sangat mencekik, gila-gilaan," tandas Syahrian.