Banjir di Kalsel

Jembatan Gantung Putus Diterjang Banjir Kalsel, Warga Haliau HST Milirkan Karet Pakai Rakit Bambu

Jembatan gantung di Haliau HST putus saat diterjang Banjir Kalsel. Kini, warga terpaksa menyeberangkan hasil karet dengan rakit bambu

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/hanani
Jembatan gantung di Desa Haliau RT 01, Kecamatan Batubenawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), yang putus diterjang banjir bandang. Agar bisa dilewati warga menyambungnya menggunakan batang bambu. Foto diambil Sabtu (13/2/2021). 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Dampak banjir bandang parah, juga dirasakan Warga Desa Haliau Kecamatan Batubenawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Selain Desa Baru, Haliau juga salah satu desa yang mengalami berbagai kerusakan seperti rumah dan jembatan. Sebuah jembatan yang merupakan akses menuju kebun karet putus, membuat warga kesulitan mengangkut hasil karet. 

Pantauan banjarmasinpost.co.id, Sabtu (13/22021), jembatan mengalami patah di bagian tengah, dan salah satu ujung tiangnya patah. Begitu pula tiang pancangnya putus.

Agar masih bisa digunakan untuk menyeberang para penyadap karet, warga berupaya menyambungnya dengan batang bambu.

Baca juga: Jembatan Gantung Lokbaintan Kabupaten Banjar Miring, Motor Warga Tak Bisa Melintas

Baca juga: Jembatan Gantung di Loklahung Kabupaten HSS Diganti dengan yang Berkonstruksi Beton

Baca juga: Jembatan Gantung di Padang Batung HSS Ambruk, Dinas PUTR Janji Segera Lakukan Perbaikan

“MInimal bisa buat menyeberang saat mau menyadap karet,”tutur Arifin, warga setempat. 

Namun, untuk menyeberangkan hasil karet yang disadap, wargapun membuat rakit bambu untuk memilirkan ke seberang jembatan.

Warga juga membentangkan tali, agar saat mengangkut karet pakai rakit bambu, lebih mudah melawan arus sungai.

Seminggu setelah banjir, petani kembali melakukan aktivitas menyadap, sebagai mata pencaharian harian, selain bercocok tanam di ladang. 

Menurut Arifin, tak hanya warga Haliau yang menggunakan jembatan gantung tersebut.

Ada 10 kampung yang tiap hari melewati jembatan gantung yang putus tersebut.

Jika sebelumnya, bisa langsung mengendarai sepeda motor sampai ke lokasi kebun karet, sekarang mereka berjalan kaki, dan sepeda motor di parkir di sekitar rumah Arifin yang berada di dekat ujung jembatan. 

“Pemerintah, dalam hal ini DInas PU HST sudah memantau dan menyurvei ke sini. Semoga saja cepat dibangunkan jembatan baru yang leboh kokoh. Sebab penggunanya banyak tak hanya warga Haliau,”harap Arifin lagi.

Jembatan gantung di Desa Haliau HST yang putus diterjang banjir bandang, Sabtu (13/2/2021).
Jembatan gantung di Desa Haliau HST yang putus diterjang banjir bandang, foto diambil Sabtu (13/2/2021). (banjarmasinpost.co.id/hanani)

Dijelaskan, di seberang jembatan yang putus ada dua rumah warga, dan rumah tersebut hancur. “Sekarang pemilik rumahya masih mengungsi,”katanya. 

Banjir bandang menerjang Desa Haliau Kamis 14 Januari 2021 sekitar pukul 00.00 Wita.  Saat itu, warga sedang terlelap tidur.

Baca juga: Jembatan Gantung Mulai Reot, Warga Pantaiharapan Tala Langsung Swadaya Lakukan Perbaikan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved