Berita Internasional

Pasukan Hacker Korea Utara Serang Dunia, Curi Uang Triliunan Rupiah dan Retas Vaksin Pfizer

Dengan ulahnya itu pasukan hacker Korut itu menjadi sorotan dunia, setelah muncul laporan dari Korsel bahwa mereka mencoba mencuri data vaksin Pfizer-

Editor: Didik Triomarsidi
bbc
Ilustrasi - Pasukan Hacker Korea Utara Serang Dunia, Curi Uang Triliunan Rupiah dan Retas Vaksin Pfizer 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, YONGYANG - Intelijen Korea Selatan (Korsel) mengungkap bahwa hacker Korea Utara (Korut) berusaha mencuri teknologi terkait vaksin COVID-19.

Sasarannya adalah server-server milik pemanufaktur obat di Korsel.

Dilaporkan Yonhap, Selasa (16/2/2021), informasi itu diungkap Layanan Intelijen Nasional pada sesi tertutup bersama Majelis Nasional Korsel.

Tak hanya informasi mengenai vaksin yang diincar hacker Korut, melainkan juga obat-obatan. Hal ini ironis, sebab rezim Kim Jong-un mengklaim tak memiliki kasus COVID-19.

Baca juga: VIRAL MENDADAK KAYA Warga Desa Sumurgeneng Borong 190 Mobil, Beli Rumah Mewah dan Tanah yang Luas

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 6 Kelas 3 SD Halaman 41 - 47 Buku Tematik Subtema 1 Energi dan Perubahannya

Baca juga: Kim Jong Un Menangis, Ceritakan Korea Utara Silih Berganti Diterpa Bencana hingga Covid-19

Korsel telah memesan jutaan dosis vaksin, salah satunya AstraZeneca yang telah mendapat izin WHO. Sementara itu, Korut cenderung tertutup selama pandemi.

Dengan ulahnya itu pasukan hacker Korut itu menjadi sorotan dunia, setelah muncul laporan dari Korsel bahwa mereka mencoba mencuri data vaksin Pfizer-BioNTech.

BIN Seoul memberitahu parlemen bahwa hacker Korut mencoba mencuri formula pembuatan vaksin Pfizer, kata anggota parlemen Ha Tae-keung kepada para wartawan setelah sidang tertutup, dikutip dari AFP.

Korut dikenal memiliki ribuan personel peretas terlatih yang telah menyerang perusahaan, institusi, dan para peneliti di Korsel serta tempat-tempat lainnya.

Sebelum kasus ini, hacker Korut pekan lalu dilaporkan oleh PBB telah mencuri lebih dari 300 juta dollar AS (Rp 4,18 triliun) dalam bentuk kriptokurensi, untuk mendanai program senjatanya.

Lembaga-lembaga keuangan dan perdagangan diretas untuk meraup dana bagi pengembangan nuklir dan rudal Pyongyang, tulis dokumen PBB yang dikutip AFP.

Disebutkan pula bahwa sebagian besar uang didapat dari dua pencurian akhir tahun lalu.

Kemampuan perang dunia maya Pyongyang mulai menyita atensi dunia pada 2014, setelah dituduh meretas Sony Pictures Entertainment.

Peretasan diduga dilakukan sebagai aksi balas dendam atas film satir The Interview yang mengejek Kim Jong Un.

Ulah hacker membuat beberapa potongan film bocor meski belum tayang, dan banyak dokumen rahasia lainnya yang disebar secara online.

Peretas Korut juga dituduh melakukan pencurian besar-besaran senilai 81 juta dollar AS (Rp 1,13 triliun) dari Bank Sentral Banglades, serta mencuri 60 juta dollar AS (Rp 836,5 miliar) dari Bank Internasional Taiwan.

Hacker Korut juga disalahkan atas serangan siber global ransomware WannaCry 2017, yang menyerang sekitar 300.000 komputer di 150 negara.

Ransomware itu mengenkripsi file pengguna dan menuntut tebusan ratusan dollar dari pemiliknya agar bisa mendapatkan datanya lagi.

Pyongyang membantah tuduhan itu, dengan berkata "tidak melakukan apa-apa dalam serangan siber."

Hingga berita ini diunggah BIN Korsel belum berkomentar tentang laporan peretasan data vaksin Pfizer oleh peretas Korea Utara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kiprah Hacker Korea Utara, Curi Uang Triliunan Rupiah sampai Retas Vaksin Pfizer", Klik untuk baca:

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved