Gunung Semeru Meletus

Erupsi Gunung Semeru, Semburan Awan Panas Capai 14 Km Warga Mulai Mengungsi

Letusan Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur mulai mengkhawatirkan, masyarakat sekitar lokasi mulai mengungsi

Editor: Irfani Rahman
Foto Ist
ERUPSI- Warga merekam luncuran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11). Gunung tertinggi di Jawa ini erupsi dengan kolom abu setinggi 2.000 meter di atas kawah. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, LUMAJANG - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Rabu (19/11) sore.  Awan panas pertama kali teramati meluncur dari puncak kawah, yang berketinggian sekitar 3.676 meter di atas permukaan laut, pada pukul 14.30 WIB. Hingga pukul 16.00 WIB, luncuran awan panas dari gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut telah mencapai 14 kilometer.  

Gunung dengan puncak bernama Mahameru ini pernah mengalami erupsi besar pada Desember 2020 dan Desember 2021 hingga menimbulkan korban jiwa lebih dari 50 orang dan ribuan warga Desa Curah Kobokan terdampak paling parah.

Pantauan di lokasi menunjukkan sekitar lereng Semeru tampak gelap akibat kabut tebal, hujan dan sambaran petir.  Warga mulai mengungsi.  

Japen, warga Dusun Kajar Kuning, mengungkapkan dirinya beserta keluarga segera meninggalkan rumah begitu melihat asap mengepul di atas rumah. “Begitu terlihat asap langsung keluarga saya bawa turun. Warga yang lain juga sudah banyak yang turun,” ujar Japen.

Baca juga: Tes Narkoba untuk ASN

Baca juga: Kala Pertamax Mulai Sulit Dicari di Kalsel, Pengecer BBM Pun Pajang Tulisan Habis

Sekretaris Desa Penanggal, Amin, mengatakan pihaknya telah menyiapkan balai desa sebagai tempat pengungsian.  “Warga termasuk dari Gunung Sawur sudah berdatangan,” jelas Amin.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Isnugroho, mengonfirmasi sirine peringatan bahaya telah dibunyikan di sekitar lereng Semeru.  Selain itu, dua tim TRC BPBD telah diberangkatkan untuk memberikan imbauan kepada warga agar menjauh dari zona bahaya, terutama dari aliran sungai yang berhulu di Semeru.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hadi Wijaya, mengonfirmasi status Semeru telah dinaikkan dari level III (Siaga) ke level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB, setelah intensitas erupsi terus meningkat. Radius bahaya delapan kilometer. “Perkembangan sangat cepat terkait gunung api,” kata Hadi melalui pesan singkat, Rabu sore.

Satu jam sebelumnya, status Semeru telah dinaikkan dari level II (Waspada) ke level III (Siaga). Radius waspada lima kilometer.

Luncuran awan panas sudah melewati Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Erik, warga Sumberwuluh, mengatakan kondisi di sekitaran Gladak Perak terpantau gelap dengan asap terus-menerus mengepul dari bawah jembatan.  “Kondisi Jembatan Gladak Perak atau Besuk Kobokan sudah tertutup abu vulkanik,” kata Erik di Jembatan Gladak Perak.

Erik meminta tidak ada warga yang melintas di jembatan karena kondisinya sudah gelap gulita. “Pengendara jangan masuk, ini tidak kelihatan bahaya,” ujarnya. (tribunnews/kompas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved