Kriminalitas Kalteng
Polisi Dalami Motif Pembunuhan Sadis Suami Tusuk Istri di Palangkaraya
Penyidik Polresta Palangkaraya mendapatkan keterangan sementara bahwa suami setelah berkali-kali tusuk istri hingga tewas, akhirnya gantung diri.
Penulis: Fathurahman | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Suami istri Anang Syahrani (46) dan Ririn Amelia (35), ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya, Rabu (22/2/2021) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.
Lokasi kejadian yang menggegerkan warga tersebut di Jalan Petuk Ketimpun, Kelurahan Petuk Ketimpun, Kecamatan Jekanraya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Mayat laki-laki tersebut dalam keadaan tergantung dan istrinya penuh luka tusuk, di dalam rumahnya.
Kasatreskrim Polresta Palangkaraya, Kompol Todoan A Gultom, mengatakan, keterangan sementara yang didapat, pembunuh Ririn Amelia adalah sang suami.
Baca juga: Pasutri di Palangkaraya Tewas Mengenaskan, Terdapat 12 Luka Tusuk di Tubuh Istri
Baca juga: Pencuri Gasak Komputer dan TV Gereja Kalimantan Evangelis Efrata Palangkaraya
Namun begitu, pihaknya masih terus mengembangkan kasus pembunuhan tersebut.
"Yang membunuh istrinya adalah suaminya. Setelah melakukan pembunuhan terhadap istrinya dengan cara menusukkan parang hingga berkali-kali di bagian belakang dan depan tubuh istrinya tersebut, hingga mematahkan leher istrinya, suaminya kemudian mengambil seutas tali dan melakukan tindakan gantung diri hingga tewas," ujarnya.
Diduga, pasangan suami istri ini sebelumnya sempat terjadi pertengkaran hingga akhirnya terjadilah peristiwa pembunuhan sadis tersebut.
"Mereka punya dua anak. Saat kejadian, anaknya melihat peristiwa tersebut. Kemudian, melaporkan kejadian tersebut kepada tantenya dan tetangga di dekat rumah. Kemudian, dilaporkan kepada petugas kami," imbuh Gultom.
Baca juga: Toko Komputer di Jalan Putri Junjung Buih Palangkaraya Kalteng Dibobol Maling
Menurut Todoan, saat tetangga datang ke tempat kejadian, sang istri sudah meninggal.
"Sedangkan suaminya saat itu masih dalam keadaan hidup dengan posisi tergantung, namun warga takut menyelamatkan sehingga akhirnya dia meninggal dunia dalam kondisi tergantung," ujarnya lagi.
Namun begitu, penyidik masih melakukan pendalaman terkait kejadian tragis ini dan masih mendalami informasi yang didapat dari sejumlah saksi, termasuk anak korban yang berumur sekitar 11 tahun.
"Motifnya masih kami dalami, meskipun sementara keterangannya seperti itu," ujarnya.
Baca juga: Polda Kalteng Gulung Kelompok Penambang Emas Ilegal di Kapuas, Sita Dua Ekskavator dan Senpi Rakitan
Baca juga: Polisi Bekuk Pembobol Rumah Kosong di Palangkaraya Kalteng Menjarah Brankas Perhiasan Berlian
Informasi terhimpun, anak korban menyaksikan kejadian tragis pembunuhan ibunya tersebut oleh ayahnya.
"Kami masih dalami kemungkinan jika ada pelaku lainnya dan juga motif pembunuhan tersebut. Kami masih mendalami. Saat ini masih dalam proses pengembangan," ujarnya.
Terkait adaya informasi, penyebab sebelum kejadian sempat cekcok masalah rumah tangga atau faktor ekonomi maupun kabar gangguan kejiwaan, pihak penyidik masih mendalami.
"Kami belum bisa menyimpulkan motifnya itu masih kami dalami lagi," ujarnya.
Baca juga: Diduga Jadi Kurir Sabu, Dua Penghuni Barak di Palangkaraya Ini Diringkus Polisi
Kasatreskrim Polresta Palangkaraya ini, menegaskan, pihaknya juga belum bisa secara detail menanyakan kejadian tersebut kepada anak korban yang masih dalam keadaan syok berat.
(Banjarmasinpost.co.id/Faturahman)