Berita Banjarbaru

Terdampak Banjir, Peternak Banjarbaru Dibantu 3.000 Ekor Itik

Pemerintah kota Banjarbaru bakal menyalurkan bantuan untuk mengganti ternak yang mati. 

Penulis: Khairil Rahim | Editor: Hari Widodo
Yohana untuk banjarmasinpost.co.id
Kandang ternak kambing yang kosong akibat kambing-kambing yang mati 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Para peternak di Banjarbaru tidak perlu berlama-lama meratapi kematian hewan ternaknya akibat dampak banjir di sejumlah kawasan di Banjarbaru beberapa waktu lalu.

Sebab Pemerintah kota Banjarbaru melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru bakal menyalurkan bantuan untuk mengganti ternak yang mati. 

Kabid Peternakan Dinas DPK3, drh. Yohana Kriswunantu mengatakan untuk saat ini bantuan yang bakal disalurkan adalah unggas berupa 3.000 ekor itik.

"Penyalurannya akan dimulai Minggu depan atau Senin nanti," kata Yohana Jumat pagi.

Baca juga: VIDEO Kisah Sukses Peternak Jangkrik di Banjarbaru, Punya Pendapatan Lebihi Pekerja Tambang

Baca juga: Dampak Banjir dan Hujan Terus Menerus, Ratusan Ternak Unggas Petani di Banjarbaru Mengalami Kematian

Baca juga: Terdampak Banjir, Peternak Banjarbaru Merugi, 2.000 Ekor Itik Mati dan 1.000 Hilang

Untuk sementara kata dia sebayak 500 ekor itik akan disalurkan terlebih dahulu kepada Kelompok ternak Sejahtera Bersama Landasan Ulin Tengah.

"Sebab di kelompok ini paling banyak yang terdampak," kata dia.

Untuk bantuan sendiri, kata Yohana, dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banjarbaru kota Banjarbaru.

Selain pemberian bantuan itik juga akan diserahkan kepada para peternak berdampak adalah pakan sebanyak 300 sak.

"Nanti juga disusul ayam, kambing dan obat obatan," tambah dia.

Menurutnya, hujan yang terus menerus terjadi di kota Banjarbaru juga menjadi salah satu penyebab meningkatkan tingkat kematian hewan ternak.

Yang paling berdampak akibat banjir dan hujan adalah hewan ternak jenis unggas.

Berdasarkan data peternak unggas mengeluhkan matinya itik petelur mereka secara tiba tiba.

"Keluhan datang dari KT Sejahtera Bersama Landasan Ulin Tengah Muhaimin
sebanyak 103 ekor mati," kata dia.

Dia menambahkan harga satuan itik ketelor berkisar Rp 60.000 sehingga total yang Rp 6.180.000 .

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved