Nisfu Syaban 2021

Hukum Puasa Nisfu Syaban, Begini Kata Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya

Nisfu Syaban 1442 Hijriah akan jatuh pada 29 Maret 2021. Bagaimanakah hukum puasa Nisfu Syaban? begini kata Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya

GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ENRO
Ilustrasi puasa Nisfu Syaban.Hukum Puasa Nisfu Syaban, Begini Kata Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya 

"Kalau ada yang mengatakan bid’ah, dialah ahli bid’ah," tegas Buya Yahya, seperti dilansir Tribun Pontianak.

Yang dimaksud puasa di Nisfu Syaban adalah puasa Ayyamul Bidh.

"Nabi menganjurkan kita untuk puasa di setiap bulan itu tiga hari. Kalau kamu ingin puasa di setiap bulan, maka puasalah kamu di hari 13, 14 dan 15," kata Buya Yahya.

"Puasalah Anda di tanggal 15 karena itu hari putih. Dianjurkan kita untuk berpuasa dan Rasulullah SAW memberikan petunjuk," katanya.

Artinya, yang dimaksud puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunnah di pertengahan bulan atau puasa Ayyamul Bidh.

Staf Komisi Dakwah MUI Pusat Faruq Hamdi dalam opininya yang diterbitkan di situs Bimas Islam Kemenag berjudul Nisfu Syakban menjelaskan, bahwa kata Syaban merupakan singkatan dari huruf shin yang berarti kemuliaan, huruf ‘ain yang berarti derajat dan kedudukan yang tinggi yang terhormat, huruf ba’ yang berarti kebaikan, huruf alif yang berarti kasih sayang, dan huruf nun yang berarti cahaya.

Bulan Syaban juga merupakan bulan yang di dalamnya terdapat berbagai peristiwa bersejarah, yakni peristiwa berpindahnya arah kiblat dari Masjidil Aqsha Palestina menuju Ka’bah, peristiwa diturunkannya QS. al-Baqarah: 144, diturunkannya ayat yang menganjurkan untuk membaca shalawat (QS. al-Ahzab: 56), serta diangkatnya amal-amal manusia menuju kehadirat Allah SWT dan berbagai peristiwa lainnya.

Baca juga: Ramadhan 2021 Segera Tiba, Waspada Bagi Penderita Maag dan Gerd, Berikut Ini Tips Berpuasa Aman

Baca juga: Solusi Bila Lupa Niat Puasa Ramadhan 1442 H, Begini Cara dan Syarat Harus Dipenuhi

Bila ditinjau dari segi amaliyah Islamnya, termaktub beberapa hal yang lazim dilaksanakan pada malam Nisfu Syaban, yakni membaca Surah Yasin sebanyak 3 kali yang dilanjutkan dengan berdoa.

Tradisi demikian selain sudah berkembang di Nusantara, juga menjadi amaliyah tahunan yang dilaksanakan secara rutin terutama oleh masyarakat NU.

Berikut penjelasannya:

Rasulullah SAW  dalam sebuah hadis sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Dailami, Imam ‘Asakir dan al-Baihaqy.

"Ada 5 malam di mana doa tidak tertolak pada malam-malam tersebut, yaitu: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam jumat, malam Idul Fitri dan malam Idul Adha."

"Siapa saja yang menghidupkan dua malam hari raya dan malam Nisfu Syaban, niscaya tidaklah akan mati hatinya pada hari di mana pada hari itu semua hati menjadi mati".

"Sungguh telah dikumpulkan doa ma’tsur yang terkait khusus dengan malam Nisfu Syaban. Doa tersebut dibaca oleh para muslimin pada malam yang diberikan anugerah secara sendiri-sendiri dan beramai-ramai. Seorang dari mereka mentalqin doa tersebut dan jemaah mengikutinya atau ada juga salah seorang yang berdoa dan jemaahnya meng-aminkan saja sebagaimana maklumnya. Tata cara pertama adalah: Membaca Surat Yasin dibaca 3 kali pasca shalat maghrib diawali dengan berdoa."

Pelaksanaan ibadah di malam nisfu Syaban di Kabupaten Tapin, Senin (30/4/2018) malam.
Pelaksanaan ibadah di malam nisfu Syaban di Kabupaten Tapin, Senin (30/4/2018) malam. (dok BANJARMASINPOST.co.id)

Berdasarkan informasi tersebut tentu bisa mengindikasikan bahwa melaksanakan ibadah pada malam Nisfu Syaban merupakan suatu anjuran dari syariat Rasulullah SAW.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved