Ramadhan 1442 H
Resep Menu Ramadhan 1442 H, Begini Cara Bikin Putri Salju yang Lembut dan Legit
Kue putri salju merupakan kue kering klasik yang rutin muncul di rumah-rumah orang Indonesia khususnya saat Ramadan dan Idulfitri.
Kue putri salju merupakan salah satu jenis kue kering yang adonannya tidak menggunakan telur sama sekali.
“Kenapa kok kita suka ada yang keras? Kadang kita kasih telur dan telurnya kebanyakan. Makanya adonan jadi kayak karet,” terang Disy ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
Penggunaan telur dapat membuat kue putri salju jadi gampang hancur. Jika ingin menambahkan telur, Disy mengatakan bisa-bisa saja.
Namun, harus diperhatikan jumlahnya.
Cukup gunakan satu butir telur jika memang dirasa perlu untuk mengikat adonan.

5. Pakai kacang mete Penggunaan kacang mete juga sangat penting. Kacang mete penting untuk menghasilkan kue putri salju yang otentik. Jangan diganti dengan kacang jenis lain, misalnya kacang tanah karena rasanya pasti akan jadi berbeda. Baca juga: Cara Kupas Kacang Hijau dengan Cepat dan Mudah Halaman Selanjutnya 6. Jangan overmix
6. Jangan overmix
Selanjutnya, jangan sampai mengaduk adonan terlalu lama. Jika pengadukan terlalu lama alias overmixing, adonan bisa jadi akan terlalu mengembang. Alhasil akan sulit dibentuk nantinya.
“Semua cookies yang dicetak spuit dan dipotong-potong akan ngaruh sih. Semua cookies enggak boleh overmixing,” tegas Arief.
Cukup aduk semua adonan hingga terlihat sudah tercampur rata. Jika sudah cukup rata, segera hentikan proses pengadukan sebelum adonan terlalu mengembang.
“Ada yang di-mixer sampai pucat. Itu aku kurang rekomendasi. Jadi cuman sampai soft saja dan creamy tapi enggak terlalu pucat,” imbuh Arief.
Sebagai alternatif, kamu juga bisa mencampurkan adonan tanpa mixer. Cukup gunakan tangan saja.
Baca juga: Ramadhan, Makam Datu Amut Kabupaten HSU Ramai Diikunjungi Warga
Putri salju merupakan adonan yang cukup sederhana, hanya berupa mentega, gula pasir halus, tepung terigu, dan kacang mete. Tanpa telur, kamu akan lebih mudah melakukan dan mengontrol agar proses pengadukan tidak terlalu jauh. Baca juga: Bikin Kue Kering Lebaran, Lebih Enak Pakai Mentega atau Margarin?
7. Jangan cetak adonan terlalu tipis atau tebal Setelah adonan jadi, waktunya pencetakan. Saat meratakan adonan untuk dicetak, hati-hati soal ketebalan adonan. Jangan ratakan adonan terlalu tebal atau terlalu tipis. Menurut Arief, jika adonan terlalu tipis maka kue akan gampang hancur.
Namun, jika adonan terlalu tebal, maka akan sulit matang sampai ke dalam.