Berita Tanahlaut
Jalur Alternatif Atilam-Kunyit Kian Berdebu Pusingkan Warga, DPRD Tala Sarankan Hal ini pada Pemkab
Warga Desa Atuatu, Kecamatan Pelaihari, mengeluhkan kecepatan para pengendara yang melintas di ruas jalan Atilam-Kunyit karena menyebabkan debu
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Empat bulan sudah ruas jalan Atilam-Kunyit difungsikan sebagai jalur alternatif pengendara dari arah Banjarmasin menuju Kota Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Hingga sekarang seluruh jenis kendaraan roda empat ke atas dari arah Banjarmasin mesti melintasi jalur alternatif sejauh 5,3 kilometer itu.
Kecuali kendaraan roda dua diperkenankan melintasi jalan utama (A Yani) melintasi jembatan darurat di Pabahanan.
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Tala pun terus melakukan pemeliharaan jalur alternatif itu melalui pengurugan material untuk perkerasan.
Baca juga: Pasien Meninggal akibat Covid-19 di Tanahlaut Bertambah, Pelaihari Tetap Kasus Tertinggi
Baca juga: Lakalantas Kalsel, Pengendara Tewas di Tajaupecah Tanahlaut, Polisi Lacak Pengemudi Mobil
Jalur itu pun kini telah cukup nyaman dilintasi karena tak ada lagi lubang-lubang yang dulu kerap menyebabkan mobil slip sehingga memunculkan kemacetan luar biasa.
Namun hal tersebut juga memunculkan dampak tersendiri bagi warga di sepanjang jalur alternatif itu.
Termasuk bagi pengendara roda dua.
Setidaknya berupa debu-debu yang beterbangan tiap saat.
Karena itu warga memajang sejumlah baliho atau banner berisi imbauan pada pengendara agar tidak laju dan tidak saling salip.
Pasalnya perilaku tersebut merugikan warga karena 'mandi' debu.
Bahkan belakangan ini keluhan juga mulai santer diungkapkan warga di wilayah Desa Atuatu, Kecamatan Pelaihari, yang menjadi perlintasan akhir pengendara menapaki Kota Pelaihari.
Baca juga: Wakil Kalsel di Lida 2021, Mahrita Mulyani Akhirnya Tersenggol, Impian ke 9 Besar pun Kandas
Umumnya pengendara bergerak lurus melintasi Balerejo yang bermuara ke jalan protokol yakni Jalan Datu Insad.
Ada juga yang belok kiri menapaki Jalan Kolonel Soepirman (arah Kolam Renang Tirta Kenanga dan RTH Kijang Mas Permai) yang bermuara di jalan protokol yakni Jalan A Syairani yang merupakan jalur menuju Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu.
Pantauan banjarmasinpost.co.id, sejak beberapa hari terakhir, debu memang kerap beterbangan tiap kali kendaraan bermotor melintas terutama roda empat ke atas.