Idul Fitri 2021
LINK Live Streaming Sidang Isbat 1 Syawal 1442 H, Penentuan Idul Fitri Selasa 11 Mei 2021
Masyarakat bisa mengikuti jalannya sidang melalui link live streaming sidang isbat 1 Syawal 1442 H yang akan digelar besok, 11 Mei 2021.
Editor : Anjar Wulandari
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tidak terasa hari ini sudah memasuki 28 Ramadhan 2021. Sesuai agenda Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal 1442 Hijriah, Selasa (11/5/2021).
Sidang isbat ini akan dilakukan secara luring dan daring oleh Kemenag. Masyarakat bisa mengikuti jalannya sidang melalui link live streaming sidang isbat 1 Syawal 1442 H.
Pemerintah memang menunggu hasil sidang isbat sebelum menetapkan Idul Fitri 2021.
Sementara itu, Muhammadiyah, organisasi Islam besar di tanah air, telah menetapkan Idul Fitri 2021 jatuh pada 13 Mei 2021.
Baca juga: Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1442 H di Kamis 13 April 2021 Ditetapkan Nahdlatul Ulama
Baca juga: Hasil Sidang Isbat Lebaran 2021 Saksikan di Link Ini, Sedang Berlangsung Penetapan Idul Fitri 1442 H
"Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadan 1442 H secara daring dan luring," terang Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, dikutip dari laman Kemenag.
Baca juga: Berbagai Ucapan Idul Fitri 2021, Kirim ke Kerabat dan Cocok Dikirim ke Berbagai Media Sosial
Baca juga: Idul Fitri 2021 Tiga Hari Lagi, Begini Cara Bayar Fidyah dan Besaran Disyaratkan
Nantinya, sidang isbat dilakukan mengikuti protokol kesehatan, sehingga tidak semua perwakilan hadir secara fisik di kantor Kementerian Agama.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan memimpin langsung sidang isbat tersebut.
“Sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi hanya dihadiri Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, serta sejumlah Dubes negara sahabat dan perwakilan ormas,” tutur Kamaruddin.
Link live streaming sidang Isbat 1 Syawal 1442 H
Nantinya, akan disediakan zoom meeting bagi peserta sidang maupun media.

Sementara secara daring, akan disiarkan melalui Live TVRI dan live streaming media sosial Kemenag:
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim mengatakan, sidang isbat akan digelar dalam tiga tahapan.
Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag. Sesi ini akan dimulai pukul 16.45 WIB dan disiarkan langsung.
Petugas dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Selatan memantau hilal di lantai 7 Gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Palembang, Senin (12/4/2021).
Dari pantauan tersebut, petugas tak dapat melihat hilal lantaran tertutup awan. Pemerintah melalui Kemenag RI telah memutuskan awal puasa atau 1 Ramadhan 1442 Hijriah di Indonesia jatuh pada Selasa (13/4/2021).
Tahap kedua, sidang isbat awal Syawal yang diawali dengan mendengarkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal. Tahap ini digelar secara tertutup.
Ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang akan disiarkan langsung oleh TVRI dan live streaming media sosial Kemenag.
Baca juga: Tiga Hari Lagi Idul Fitri 2021, Ini Bacaan 10 Hari Terakhir Ramadhan 2021
Baca juga: Malam ini 27 Ramadhan 2021, Benarkah Malam Lailatul Qadar pada Malam Ini, Simak Penjelasannya
Melansir pemberitaan Kompas.com, 21 Juli 2020, observasi atau rukyat merupakan tahap pertama yang harus dilakukan dalam penetapan datangnya awal bulan baru kalender Hijriah.
Karena itu, pemaparan laporan hasil rukyat dari seluruh wilayah Indonesia akan selalu ada dalam setiap sidang isbat.
Biasanya, rukyat dilakukan pada tanggal 29, karena satu periode bulan Hijriah adalah berbeda-beda dan tidak bulat, sekitar 29,5 hari.
Nantinya akan ditentukan apakah satu bulan Hijriah harus digenapkan menjadi 30 hari atau disepakati menjadi 29 hari saja.
Apabila menjadi 30 hari, maka tanggal 1 bulan baru akan datang lusa dari hari observasi. Sementara jika hanya disepakati 29 hari saja, maka jika hari ini observasi, maka esok sudah masuk tanggal 1 bulan baru.
Untuk menentukan posisi bulan, ada sejumlah syarat harus memenuhi kriteria MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Satu di antara kriterianya adalah ketinggian Bulan minimal 2 derajat untuk seluruh wilayah negara anggota, jarak sudut Matahari dan Bulan minimal 3 derajat, atau umur Bulan minimal 8 jam setelah ijtima.
Walaupun sudah terjadi ijtima, hilal belum tentu dapat diamati, misalnya karena terlalu dekat dengan Matahari.
Petugas dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Selatan memantau hilal di lantai 7 Gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Palembang, Senin (12/4/2021). Dari pantauan tersebut, petugas tak dapat melihat hilal lantaran tertutup awan. Pemerintah melalui Kemenag RI telah memutuskan awal puasa atau 1 Ramadhan 1442 Hijriah di Indonesia jatuh pada Selasa (13/4/2021).

Ijtima merupakan peristiwa ketika Bumi dan BUlan berada di posisi bujur langit yang sama, jika diamati dari Bumi.
Jika posisi hilal belum memenuhi kriteria awal bulan yang ada, maka seluruh negara anggota Mabims, yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, secara hisab menggenapkan hitungan bulan menjadi 30 hari.
Kendati demikian, keputusan tetap berdasar pada musyawarah dan kesepakatan pemerintah masing-masing.
Untuk diketahui, perbedaan awal bulan antar negara berpotensi beda, misalnya antara Indonesia dan Arab Saudi.
Perbedaan ini kemungkinan terjadi karena perbedaan geografis dan zona waktu.
Baca juga: Panduan Cek 4 Bansos Pemerintah Cair Sebelum Idul Fitri 2021: PKH, BPNT, BLT UMKM, BLT Dana Desa
Baca juga: Tata Cara Mandi Hari Raya Idul Fitri 2021, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Waktu Pelaksanaan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadwal Sidang Isbat Lebaran 2021 dan Cara Menentukan Hilal 1 Syawal"