Berita Batola

Aliran Sungai Tak Maksimal, Warga Tinggiran Darat Batola Harapkan Normalisasi

Kondisi sungai yang sudah tidak berfungsi maksimal sebagaimana mestinya, menyulitkan warga Desa Tinggiran yang masih tergantung dengan air sungai

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Eka Dinayanti
Yamin untuk Banjarmasinpost
Warga Desa Tinggiran Darat bergotong royong membersihkan aliran sungai yang mulai tersumbat gulma dan rumput liar_2 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Puluhan warga di RT 12 hingga RT 16 Desa Tinggiran Darat, Kecamatan Mekarsari, Kabupaten Barito Kuala terjun ke sungai membersihkan gulma dan rumput liar yang menyumbat aliran air, Sabtu (12/6/2021)

Aksi gotong royong ini merupakan inisiatif aparat desa setempat karena prihatin dengan kondisi sungai yang sudah tidak berfungsi maksimal sebagaimana mestinya.

Gulma berupa purun, enceng godok dan beberapa jenis lainnya menyumbat aliran sungai sehingga sulit untuk kelancaran transportasi air.

Tak kalah penting, bagi masyarakat sekitar, sungai juga menjadi sumber utama menunaikan keperluan sehari-hari. seperti mencuci, mandi, hingga memasak.

Baca juga: Diterpa Pandemi Covid-19, Proyek Pembangunan Jalan Kutabamara di Batola Tetap Dilanjutkan

Baca juga: DPMD Batola Dukung Program SAKTI untuk Tingkatkan Kinerja Perangkat Desa

Baca juga: Berantas Premanisme, Team Beat Polsek Paringin Periksa Warung Malam dan Tempat Keramaian

"Sudah lama belum ada pengerukan, sedangkan tumbuhan liar sudah menutup aliran sungai. Jadi kasian warga kesulitan masalah air ini," ungkap M Yamin, warga Tinggiran Darat. Minggu(13/6/2021).

Ia pun menambahkan, kondisi aliran sungai yang tidak normal ini akan lebih menyulitkan warga ketika air surut.

Karena pasokan air sedikit ditambah kadar asam yang tinggi menjadi kendala besar bagi warga, terutama keperluan konsumsi.

Disampaikan Anang warga setempat, ia berharap adanya upaya normalisasi sungai yang bermuara di Sungai Barito kawasan Jelapat ini.

Agar masalah mereka sedikit teratasi.

"Terkait keluhan ini, tentunya kami mengharapkan perhatian pemerintah melalui dinas terkait. Semoga ada upaya pengerukan sebagai solusinya," pungkas Anang.

(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved