Berita Kotabaru
Pedagang Pasar Kemakmuran Kotabaru Keluhkan Atap di di Blok B dan F yang Bocor
Permasalahan terus dihadapi pedagang Pasar Kemakmuran di blok B dan F di Kotabaru yang khawatir berjualan karena atap yang bocor
Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Selain mengeluhkan sepinya pengunjung hingga nyaris tidak mampu membayar sewa bulanan, pedagang Pasar Kemakmuran di los pasar blok B dan F mengeluhkan hal lain.
Persoalan yang dikeluhkan pedagang kompleks Pasar Kemakmuran itu, saat hujan masih ada atap yang bocor.
Padahal beberapa bulan lalu kontraktor sudah melakukan perbaikan.
Tetesan air dari atap membuat lantai bangunan pasar tergenang.
"Kalau dilepas ikan, bisa hidup," keluh seorang pedagang kepada banjarmasinpost.co.id, belum lama tadi, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Sempat Memanas, Sengketa Tapal Batas HST-Kotabaru Berakhir dengan Tanda Tangan Kesepakatan
Baca juga: Bupati Kotabaru Lantik 9 JPT Pratama, Hasil Seleksi Terbuka Tahun 2020
Untuk mengurangi rembesan air, ada sebagian pedagang memasang terpal sebagai dinding.
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kotabaru pernah menjanjikan memasang kanopi, tapi belum terealisasi hingga sekarang.
"Hingga sekarang belum ada. Mengurangi tempias, dipasang terpal," katanya.
Dengan kondisi sekeliling bangunan yang terbuka, tidak jarang membuat pedagang ketakutan saat angin berhembus kencang.
Baca juga: Penutupan Jalan Sawit, Polsek Tapin Selatan Lakukan Mediasi Antara Warga dan Pihak Perusahaan
"Rasa gimana gitu pas angin bertiup kencang. Apalagi bersamaan pas hujan," terangnya.
Khawatir terjadi apa-apa, lanjut pedagang tidak mau disebutkan namanya itu ia memilih tutup lebih awal.
"Bila angin kencang tutup sudah aku. Rasa khawatir, kecang sekali anginnya," tandasnya.
Plt Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kotabaru, Murdianto mengatakan terkait masih bocornya atap di bangunan los pasar blok B dan F, akan diupayakan ke kontraktor apabilan masih ada kewenangannya.
Sebaliknya jika tidak lagi tanggungjawab kontraktor, Murdianto berjanji memperjuangkan untuk diperbaiki.
"Diupayakan di perubahan di tahun 2022. Siapa tahu dananya tidak banyak," ucap Murdianto.
Namun dipastikannya di anggaran induk tahun 2022, kemungkinan besar skala prioritas.
BANJARMASINPOST.CO.ID/Helriansyah