Wabah Covid 19

Kisah Mengenaskan Pasien Covid-19 Ditolak 10 Rumah Sakit dan Daftar Zona Merah Virus Corona Terbaru

Ada banyak kisah pilu dan mengenaskan saat suasana Pandemi Covid-19. Diantaranya, cerita pasien Covid-19 atau corona pernah ditolak 10 rumah sakit.

Editor: Royan Naimi
SHUTTERSTOCK/Halfpoint
Ilustrasi penanganan pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator, umumnya menunjukkan gejala delirium. Gejala delirium Covid-19 menyebabkan hilang kesadaran, pasien umumnya datang ke IGD sambil mengigau, hilang fokus. Kebanyakan ditemukan pada pasien dewasa yang lebih tua, dengan rata-rata usia di atas 70 tahun. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, DEPOK - Ada banyak kisah pilu dan mengenaskan saat suasana Pandemi Covid-19. Diantaranya, cerita pasien Covid-19 atau corona pernah ditolak 10 rumah sakit.

Pandemi Covid-19 sudah berlangsung setahun lebih sejak tahun 2020 lalu. Namun, belum ada tanda-tanda berakhir.

Parahnya, masyarakat Indonesia terkesan lalai dan abai pada kemungkinan penularan virus Covid-19 atau virus corona.

Tenaga kesehatan harus berjibaku untuk menangani pasien covid-19 yang akhir-akhir ini cenderung melonjak.

Baca juga: Pasien Covid-19 Sembuh Terus Mengalir, Pekerja Tambang Dominasi Karantina di Fasyansus Tanahlaut

Baca juga: Rekor Baru Kasus Covid-19 Indonesia Rabu 23 Juni 2021, Sehari Tambah 15.308 Kasus Corona

Bahkan, pada hari Rabu 23 Juni 2021, tercipta rekor angka positif terbesar dalam sehari penambahan kasus covid-19 di Indonesia.

Lonjakan jumlah pasien Covid-19 ini dirasakan oleh paramedis yang bertugas menanganinya.

Bahkan, di beberapa rumah sakit, jumlah tenaga medis tidak memadai, tidak sebanding dengan jumlah pasien covid-19.

Satu cerita menarik datang dari seorang dokter bertugas di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) di Depok, Jawa Barat.

Sebut saja namanya Rizal (nama samaran) dokter yang sehari-hari bertugas di R UI.

"Dua minggu terakhir ini benar-benar terjadi lonjakan kasus Covid-19. Peningkatannya tiba-tiba banget. Workload-nya benar-benar gede," kata Rizal, Rabu (23/6/2021), seperti dikutip dari kompas.com.

Rizal adalah seorang dokter yang bertugas di IGD RS UI.

Menurut Rizal, lonjakan jumlah pasien Covid-19 pasca-libur Lebaran lebih parah ketimbang Januari 2021, setelah libur Natal dan Tahun Baru.

Ilustrasi darah positif virus corona
Ilustrasi darah positif virus corona (SHUTTERSTOCK)

Kondisi kesehatan para pasien juga jelek, yakni bergejala klinis sedang hingga berat.

"Tren pasien klinisnya sedang-berat, bahkan sekarang lebih banyak yang usia lebih muda, kurang dari 60 tahun. Yang usia 25-26 tahunan dengan klinis berat juga ada," ucapnya.

Setelah menghadapi gelombang tinggi kasus Covid-19 pada Januari lalu, para tenaga kesehatan di IGD RS UI tak banyak menerima pasien Covid-19.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved