Wabah Covid 19
Kisah Mengenaskan Pasien Covid-19 Ditolak 10 Rumah Sakit dan Daftar Zona Merah Virus Corona Terbaru
Ada banyak kisah pilu dan mengenaskan saat suasana Pandemi Covid-19. Diantaranya, cerita pasien Covid-19 atau corona pernah ditolak 10 rumah sakit.
BANJARMASINPOST.CO.ID, DEPOK - Ada banyak kisah pilu dan mengenaskan saat suasana Pandemi Covid-19. Diantaranya, cerita pasien Covid-19 atau corona pernah ditolak 10 rumah sakit.
Pandemi Covid-19 sudah berlangsung setahun lebih sejak tahun 2020 lalu. Namun, belum ada tanda-tanda berakhir.
Parahnya, masyarakat Indonesia terkesan lalai dan abai pada kemungkinan penularan virus Covid-19 atau virus corona.
Tenaga kesehatan harus berjibaku untuk menangani pasien covid-19 yang akhir-akhir ini cenderung melonjak.
Baca juga: Pasien Covid-19 Sembuh Terus Mengalir, Pekerja Tambang Dominasi Karantina di Fasyansus Tanahlaut
Baca juga: Rekor Baru Kasus Covid-19 Indonesia Rabu 23 Juni 2021, Sehari Tambah 15.308 Kasus Corona
Bahkan, pada hari Rabu 23 Juni 2021, tercipta rekor angka positif terbesar dalam sehari penambahan kasus covid-19 di Indonesia.
Lonjakan jumlah pasien Covid-19 ini dirasakan oleh paramedis yang bertugas menanganinya.
Bahkan, di beberapa rumah sakit, jumlah tenaga medis tidak memadai, tidak sebanding dengan jumlah pasien covid-19.
Satu cerita menarik datang dari seorang dokter bertugas di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) di Depok, Jawa Barat.
Sebut saja namanya Rizal (nama samaran) dokter yang sehari-hari bertugas di R UI.
"Dua minggu terakhir ini benar-benar terjadi lonjakan kasus Covid-19. Peningkatannya tiba-tiba banget. Workload-nya benar-benar gede," kata Rizal, Rabu (23/6/2021), seperti dikutip dari kompas.com.
Rizal adalah seorang dokter yang bertugas di IGD RS UI.
Menurut Rizal, lonjakan jumlah pasien Covid-19 pasca-libur Lebaran lebih parah ketimbang Januari 2021, setelah libur Natal dan Tahun Baru.
Kondisi kesehatan para pasien juga jelek, yakni bergejala klinis sedang hingga berat.
"Tren pasien klinisnya sedang-berat, bahkan sekarang lebih banyak yang usia lebih muda, kurang dari 60 tahun. Yang usia 25-26 tahunan dengan klinis berat juga ada," ucapnya.
Setelah menghadapi gelombang tinggi kasus Covid-19 pada Januari lalu, para tenaga kesehatan di IGD RS UI tak banyak menerima pasien Covid-19.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/ilustrasi-pasien-covid-19-yang-membutuhkan-ventilator-umumnya-menunjukkan-gejala-delirium.jpg)