Fakta Video Viral Mantan Anggota Dewan Mengaku Buta Setelah Didorong Petugas Pos Penyekatan

BANJARMASINPOST.CO.ID, PADANG - Video rekaman saat seorang pria mengaku buta usai didorong petugas Pos Penyekatan di Sumatera Utara belakangan menjadi viral di medsos.

Terlebih setelah diketahui, pria bernama Awaluddin Rao itu mengaku mantan anggota dewan di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Kini terungkap fakta sebenarnya di balik viralnya video rekaman itu.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM). Ada sejumlah daerah diterapkan PPKM Darurat seperti Jawa dan Bali, dan ditambah 15 daerah lain di luar Jawa-Bali.

Baca juga: Sejak Gadis Nenek Jumrah Pakai Pupur Bangkal, Sekarang Menjadi Pekerja di Usaha HM Zaini di HST

Baca juga: Viral di TikTok Pengendara Moge Bagi-bagi Uang Saat Lampu Merah, Setiap Orang Dikasih Rp 100.000

Adapun 15 kabupaten/kota yang akan diberlakukan PPKM darurat tersebut adalah:

Kota Tanjung Pinang,
Kota Singkawang,
Kota Padang Panjang,
Kota Balikpapan,
Kota Bandar Lampung,
Kota Pontianak,
Manokwari,
Kota Sorong,
Kota Batam,
Kota Bontang,
Kota Bukittinggi,
Berau,
Kota Padang,
Kota Mataram,
Kota Medan.

Salah satu cara untuk membatasi kegiatan masyarakat itu, dilakukan penyekatan di sejumlah titik kota.

Namun penyekatan yang dilakukan petugas tampaknya sering tidak berjalan mulus. Masih ada oknum masyarakat yang menolak mematuhi ketentuan penyekatan karena berbagai alasan.

Nah, belakangan sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria yang mengaku matanya buta lantaran didorong seorang petugas di pos penyekatan.

Dilansir dari TribunJakarta.com dengan judul Viral Mantan Anggota Dewan Ngaku Buta Usai Didorong Petugas di Pos Penyekatan, Ternyata Ini Faktanya, Pria tersebut bernama Awaluddin Rao yang mengaku mantan anggota dewan di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Bagaimana cerita sebenarnya?

Mulanya, Awaluddin Rao dan sopirnya, Hendra nekat menerobos pos penyekatan di perbatasan Padang-Kabupaten Solok, Jumat (16/7/2021) malam.

Rao dan Hendra dicegat petugas lalu diminta menujukan sertifikat vaksin dan surat keterangan tes cepat antigen.

Namun dari dua dokumen itu, Rao tak bisa menunjukannya.

Kapolsek Lubuk Kilangan Padang AKP Lija Nesmon mengatakan, Rao dan Hendra datang dari Solok menuju Padang.