Wabah Corona

8.000 Karyawan Lion Air Dirumahkan, Frekuensi Penerbangan Menyusut Imbas Pandemi Covid-19

Lion Air memutuskan merumahkan 35 persen atau sekitar 8.000 karyawannya dari total 23 ribu karyawan. Kondisi pendapatan perusahaan yang sangat minim

LION AIR UNTUK BPOST GROUP
Suasana di kabin pesawat Lion Air.8.000 Karyawan Lion Air Dirumahkan, Frekuensi Penerbangan Menyusut Imbas Pandemi Covid-19 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA -Pandemi covid-19 yang telah berlangsung sejak Maret 2020 telah membuat banyak lini usaha di tanah air rontok atau terpaksa melakukan kebijakan ekstrem untuk bertahan. Tidak terkecuali perusahaan besar, seperti PT Lion Mentari Airlines alias Lion Air Group.

Setelah merasakan kembang kempis usaha di tengah pandemi covid-19, perusahaan maskapai penerbangan ini akhirnya mencoba stategi yang tidak populer. Lion Air memutuskan merumahkan 35 persen atau sekitar 8.000 karyawannya dari total 23 ribu karyawan.

Kebijakan ini sebagai strategi bisnis di tengah impitan pandemi yang tak kunjung selesai.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Prihantoro mengatakan, kebijakan merumahkan para karyawan ini karena kondisi pendapatan perusahaan yang sangat minim akibat pandemi Covid-19.

Penurunan penumpang yang berdampak terhadap pendapatan perusahaan juga menjadi alasan Lion Air Group merumahkan para karyawannya.

Baca juga: Dukungan Bank Kalsel Rantau, Petani Jingah Babaris Berhasil Budi Daya Tanaman Hortikultura

Baca juga: Camat Tapin Utara Apresiasi Petani yang Berhasil Budidayakan Tanaman Hortikultura

"Maka dari itu dalam jangka waktu yang diperlukan, Lion Air Group mengumumkan pengurangan tenaga kerja dengan merumahkan karyawan (status tidak Pemutusan Hubungan Kerja/PHK) menurut beban kerja (load) di unit masing-masing yaitu kurang lebih prosentase 25-35 persen karyawan dari 23.000 karyawan," ucap Danang, Sabtu (31/7/2021).

Seperti dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Terhantam Pandemi Covid-19, Lion Air Group Rumahkan 8.000 Karyawan,

Danang juga menyebutkan, bahwa Lion Air Group saat ini hanya mengoperasikan 10 persen slot dari total frekuensi harian dengan jumlah 1.400 penerbangan tiap harinya.

"Dengan menyusutnya frekuensi penerbangan, kondisi keuangan perusahaan sangat terpukul. Kondisi pendapatan perusahaan pun sangat minimal, sedangkan biaya operasional penerbangan yang harus ditanggung masih cukup besar," kata Danang.

Pesawat lion air dengan wide body. 
Pesawat lion air dengan wide body.  (Humas Lion Air)

Keputusan untuk merumahkan para karyawan tersebut, lanjut Danang, tentu sangatlah berat. Tetapi langkah ini sebagai bentuk langkah efektif dan efisien untuk mempertahankan bisnis perusahaan, mengurangi pengeluaran dan merestrukturisasi organisasi.

"Meski begitu, karyawan yang dalam status dirumahkan, Lion Air Group akan berusaha membantu memberikan dukungan biaya hidup sesuai kemampuan perusahaan," ucap Danang.

* Kasus Covid-19 Indonesia 31 Juli 2021 Tambah 37.284 Kasus Positif Baru

Sementara itu, pandemi covid-19 di Tanah Air bahkan dunia tampaknya belum akan reda dalam waktu dekat. Hal itu bisa dilihat dari kasus positif covid-19 yang masih tinggi.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui data jumlah pasien positif corona di Indonesia pada Sabtu (31/7/2021). Seperti dilansir dari Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Kasus Covid-19 Hari Ini Bertambah 37.284 Orang, Turun Dibandingkan Kemarin.

Dilihat dari data Update Satgas Covid-19, pasien terkonfirmasi sebanyak 37.284 orang.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved