Penanganan Covid 19
BREAKING NEWS: Pemerintah Perpanjang PPKM 10 Agustus Sampai 16 Agustus 2021, Sebagian Diturunkan
BREAKING NEWS: Pemerintah Perpanjang PPKM Mulai 10 Agustus Sampai 16 Agustus 2021, Sebagian Diturunkan
Penulis: Mariana | Editor: Royan Naimi
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah memperpanjang masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dimulai Selasa (10/8/2021).
Pengumuman perpanjangan masa PPKM baik Level 4 maupun level lain diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Binsar Pandjaitan Selasa malam, disiarkan langsung Youtube Sekretariat Presiden dan sejumlah televisi.
"Malam ini kami diperintahkan bapak presiden sampaikan perkembangan kasus Covid-19 ke publik. Setiap keputusan pemerintah selalu perhatikan seluruh aspek dan masukan dari ahli di bidangnya," ujar Luhut yang disiarkan langsung Youtube Sekretariat Presiden, Senin (9/8/2021) malam.
Oleh karena itu, Luhut mengatakan pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM Leveling hingga 16 Agustus 2021.
Baca juga: Wilayah PPKM Level 4 Bertambah di Kalsel, Selain Banjarmasin dan Banjarbaru Tambah 4 Kabupaten/kota
Baca juga: Lanjutkan PPKM Level 3, Bupati Achmad Fikry Sebut HSS Masuk 30 Daerah Beresiko Tinggi
Baca juga: Kelanjutan PPKM Level 4 di Banjarmasin, Wali Kota H Ibnu Sina : Kita Menunggu Pengumuman Presiden
Baca juga: PPKM Diberlakukan, Pemerintah Perpanjang Subsidi Listrik Hingga Desember 2021
"PPKM level 4, 3, dan 2 di Jawa Bali diperpanjang sampai 16 Agustus 2021," ujar Luhut.
Luhut mengatakan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian diperintahkan menjelaskan keputusan perpanjangan PPKM ini secara detail.
"Terdapat 26 kota dan kabupaten yang turun dari PPKM level 4 ke level 3. Ini menunjukkan perbaikan signifikan," ujar Luhut.
Mengutip tribunnews.com, Eks Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama memaparkan sejumlah hal yang harus menjadi pertimbangan pemerintah sebelum mengambil keputusan melanjutkan atau menghentikan kebijakan PPKM ini.
Ia pun menyoroti angka kasus kematian harian yang mencapai 1.500 orang.
Sementara di awal PPKM Darurat hanya 491 kasus kematian.
"Jadi kasus kematian akhir-akhir ini naik 3 kali lipat," ujarnya dalam pesan tertulis yang diterima, Senin (9/8/2021).
Kemudian, angka positivity Rate sekitar 25 persen atau 5 kali dari batas WHO yang hanya 5 persen serta sekitar 10 kali positivity rate India yaitu sekitar 2,7 persen.
"Di kota-kota besar Jawa Bali angka ketersediaan tempat tidur turun dan IGD tidak penuh lagi. Serta data kasus baru di beberapa daerah Jawa sudah menurun, sesudah PPKM diberlakukan," ungkapnya.
Syarat Jika PPKM Dilonggarkan
Tjandra menjelaskan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi jika pemerintah ingin memperlakukan pelonggaran pada PPKM.
