Wabah Corona di Kalsel
Dinkes Balangan Siapkan Nakes untuk Perawatan di Tempat Karantina
BLK Disnakertrans akan dijadikan sebagai tempat karantina terpusat yang ditangani oleh Dinkes Balangan, apabila pasien covid-19 terus melonjak
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Asrama putra dan putri Balai Latihan Kerja Disnakertrans Kabupaten Balangan rencananya akan menjadi tempat karantina.
Bupati Balangan, Abdul Hadi secara langsung mengarahkan kepada Dinkes Balangan dan Disnakertrans untuk melakukan persiapan di BLK tersebut.
Dari hasil peninjauan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan yang secara langsung dicek oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Erwan Mega Karya Latif, BLK menjadi tempat yang kondusif untuk lokasi karantina.
Terlebih telah ada dukungan kamar yang dibuat secara terpisah, tempat tidur dan fasilitas lainnya.
Baca juga: Profil Guru Kapuh yang Wafat Hari ini, Keturunan Datu Kalampayan Bernama Asli KH M Ridwan Baseri
Diketahui, pada BLK Disnakertrans Kabupaten Balangan, tersedia 32 kamar yang terdiri dari 16 kamar putera dan 16 kamar untuk putri.
Gedungnya pun dibangun secara terpisah, namun masih pada kawasan yang sama.
Melihat kondisi ruangan, Erwan menerangkan, satu unit kamar akan bisa dihuni oleh dua orang.
Sehingga kapasitas tempat tidur yang akan disediakan sebanyak 64 orang.
Dalam artian BLK mampu menampung 64 warga yang terpapar Covid 19 untuk karantina terpusat.
BLK rencananya akan dijadikan sebagai tempat karantina terpusat yang ditangani oleh Dinkes Balangan.
Dimana akan ada tenaga medis yang terus memantau dan memberikan pelayanan bagi warga yang sakit.
"Selain persiapan untuk tempat, kami juga akan menyiapkan tenaga medis yang siaga 24 jam di BLK nantinya," ucap Erwan, Rabu (11/8/2021).
"Nakes akan kami jadwalkan secara bergiliran dan juga akan kami siapkan apoteker serta cleaning service," tambahnya.
Sebelumnya, BLK juga sempat digunakan sebagai tempat karantina.
Hal itu berlangsung pada tahun 2020 lalu, semasa awal pandemi Covid 19.
