BTalk
BTalk, Tips dari Ahli Nutrisi RSUD Ansari Saleh Banjarmasin tentang Diet yang Baik
Menurut nutrision RSUD Ansari Saleh, Rissa Saputri, ada aturan dan hitungan untuk melakukan diet bagi seseorang sehingga berjalan baik dan lancar.
Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Banyak orang melakukan diet dengan berbagai alasan.
Bagi kaum hawa, biasanya ingin tetap langsing. Namun kerap diet yang dilakukan berujung sakit.
Bagaimana agar diet membuat perempuan langsing dan makin sehat? Bagaimana pengaturan pola makan? Apa saja yang harus dikonsumsi? Bagaimana dengan pria yang juga ingin melakukan diet?
Seputar diet ini dibahas di program BTalk Banjarmasin Post Bicara Apa Saja, Selasa 7 September 2021 pukul 16.00 Wita.
Hadir sebagai narasumber Rissa Saputri, SGz MPH, Nutrisionis RSUD dr Moch Ansari Saleh Banjarmasin dan host dari Banjarmasin Post Group, Layli Hasana Novia Putri.
Baca juga: BTalk, Cara Beri Pendidikan Seks pada Anak Menurut Sekretaris Himpsi Shanty Komalasari
Baca juga: BTalk, Cara Jitu Ajari Anak Cinta Al-Quran
Perbincangan ini ditayangkan live dan bisa Anda simak ulang di kanal Youtube Banjarmasin News Video, Instagram Banjarmasin Post dan Facebook BPost Online.
Menurut Rissa, diet itu adalah mengatur makan. Tujuannya banyak, ada untuk menaikan berat badan, menurunkan berat badan, mempertahankan berat badan, maupun untuk pasien sakit tertentu.
"Jadi dalam diet itu keperluan kalorinya berbeda. Makanya untuk diet perlu peran ahli gizi. Misal diet turun berat badan, harus dihitung dulu berat badan, tinggi badan dan aktifitas fisik harian kita, juga asupan makanan sebelumnya seperti apa. Dari situ akan dihitung berapa kalori yang dikonsumsi agar tercapai penurunan berat badan tadi," jelasnya.
Dengan perhitungan yang tepat dan pelaksanaan diet yang benar sesuai anjuran, maka ahli gizi atau nutrisionis bisa menargetkan penurunan berat badan dalam sebulan antara 2-3 Kg.
"Bagi yang dietnya tanpa konsultasi dan pengawasan dari ahli gizi, bisa saja terjadi efek tidak diinginkan, misal jatuh sakit atau sehat saja tapi tidak terjadi penurunan berat badan," papar Rissa.

Misal, seseorang punya keperluan 2.100 kalori setiap hari dengan aktifitas cukup atau sedang.
Kemudian, diet penurunan berat badan dengan pengurangan 500 kalori, jadi hanya 1.600 kalori yang diasup setiap hari. Apabila pengurangan kalorinya melebihi aturan, terjadilah defisit kalori.
Kegagalan diet penurunan berat badan bisa juga terjadi jika asupan karbohidrat dari nasi dikurangi, makan lauk, sayur dan buah tapi tetap ngemil snack.
Bisa juga terjadi penurunan berat badan secara drastis, ini bisa terjadi karena efek organ tubuh dipaksa bekerja sementara kekurangan nutrisi.
Efek lain dari gagal diet antara lain rambut rontok, badan lemah, letih dan lesu.
Baca juga: BTalk, Dekan FKIK UM Banjarmasin Solikin Sebut Banyak yang Fobia Dengar Proses Cuci Darah
Baca juga: BTalk : Kosim Sang Penjaga Meratus Kalsel
Secara kesehatan, manusia membutuhkan makro nutrient (protein, lemak, karbohidrat) dan mikro nutrient (vitamin dan mineral). Dalam hal diet, maka keduanya tetap dikonsumsi, tapi ada takarannya.
Diakui Rissa, saat ini banyak tren diet yang menyebar di masyarakat, salah satunya diet artis yang dibantu spesialis gizi klinik. Bahkan panduannya dibuat buku dan berbeda di toko buku.
Ada juga tren diet no karbo, diet kentang, diet minuman probiotik, diet suplemen herbal, diet suplemen lainnya.
"Informasi yang kita dapat semestinya ditelaah, disaring, dikonsultasikan. Jangan langsung diikuti begitu saja. Sebab belum tentu semua orang cocok dengan diet-diet tersebut karena masing-masing punya perbedaan fisik dan kesehatan," papar Rissa.
"Misal diet minuman probiotik yang katanya harus minum 15 botol per hari. Ini perlu dianalisa dulu, berapa kalori per botol, berapa kandungan gulanya dan lain sebagainya. Apakah cocok dengan kondisi tubuh kita? Apapun yang baik kalau dikonsumsi berlebihan pasti efeknya tak bagus," jelas Rissa.

Begitupula diet No Karbo atau tanpa karbohidrat, tetap perlu karbohidrat baik karbohidrat sederhana maupun karbohidrat komplek. Jika tanpa karbohidrat sama sekali, maka bisa berakibat tak baik.
Kemudian, diet suplemen. Ada kejadian di India, seorang remaja mengonsumsi produk suplemen yang popular di dunia. Dikonsumsinya tiga produk sekaligus, ada shake, susu dan pil penurunan nafsu makan.
Efek bagi remaja itu buang air besar tak teratur, kadang diare, sakit kepala, lemas. Setelah diperiksa secara medis ternyata ada gangguan liver.
Menurut Rissa, boleh sana konsumsi suplemen tapi tetap jaga pola makan sehat, aktivitas fisik ditingkatkan, karena suplemen bekerja jika sesuai prinsip gizi dan aktifitas yang dilakukan.
Tips diet yang benar, jelas Rissa, konsumsi makanan yang tidak banyak diproses, misal kentang rebus, itu tidak banyak perubahan bentuk, rasanya cenderung alami dan tidak banyak gizi yang rusak.
Baca juga: BTalk, Akademisi FKG ULM Galuh Dwinta Sari Ajak Orangtua Beri Perhatian pada Anak yang Suka Marah
Baca juga: BTalk - Waspadai Konflik Agama di Era Digital, Akademisi Uniska Ini Ingatkan Bijak di Medsos
Begitupula sayuran tidak terlalu lama diproses. Buah sebaiknya dimakan langsung. Kalau dibikin jus, maka zat antioksidan akan banyak rusak atau hilang karena proses mekanik blender atau juicer.
Konsumsi makanan berserat tinggi macam buah yang dikonsumsi dengan kulitnya antara lain apel, pear. Perbanyak konsumsi protein dari ikan dan sayur.
Karbohidrat dari nasi dikurangi, misal biasanya sekali makan tiga centong nasi, kurangi jadi dua centong, kemudian kurangi lagi jadi satu centong.
"Prinsip diet itu harus konsisten. Jangan hanya berjalan seminggu atau sebulan kemudian setop. Tapi terapkan secara kontinyu agar hasilnya terlihat dan selalu terjaga," pungkas Rissa.
(Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)