Berita Tanahlaut
Cegah Banjir yang Terjadi Tiap Hujan Deras, Begini Suara Warga Desa Asamasam Kabupaten Tanahlaut
Tiap terjadi hujan deras yang berlangsung sekitar dua hingga tiga jam, Desa Asamasam Tala selalu terpapar banjir.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
"Seingat saya paling sering tahun 2019 lalu, sepuluh kali banjir," sebutnya.
Baca juga: Penipuan di Kalsel, Tersangka Komplotan Gendam Ditangkap Polisi, Modus Menukar Kartu ATM
Baca juga: Narkoba Tapin - Satresnarkoba Polres Tapin Bekuk Delapan Pengedar Sabu
Ia menyebut penyebab banjir tak cuma tingginya intensitas curah hujan di wilayah hulu (gunung).
Tapi juga kondisi sungai dan saluran yang kian dangkal.
"Di hilir dekat muara sungai juga ada tambang pasir. Sedikit banyak ya ada juga pengaruhnya karena kan pastinya ada longsorannya kena arus," sebutnya.
Dari lingkungan RT 6 hingga ke muara sungai yang tehubung dengan laut Jawa sekitar satu jam perjalanan naik kelotok.
Melewati jembatan batas wilayah lingkungan RT 8 lalu belok kanan ke arah PLTU Asamasam.
Kondisi alur sungai tersebut dangkal sehingga saat air dari gunung mengalir akhirnya kerap meluapi permukiman yang ada di bantaran.
"Sebenarnya perlu sungai dikeruk, tapi kalau dikeruk kasihan lagi rumah-rumah warga yang ada di bantaran. Berisiko tergerus longsoran. Serba salah jadinya," kata Hadari.
Menurutnya, yang memungkinkan dikeruk yakni saluran-saluran kecil yang ada di sekitar RT 10.
Kondisinya telah dangkal dan jika dikeruk setidaknya bisa menjadi penampung air.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
