Ekonomi dan Bisnis
Berburu Kartu Prakerja, Begini Kisah Emak-emak di Banjarbaru Mendaftar Bisa Dapatkan Modal Kerja
Mendapat modal kerja dan pelatihan membuat program kartu prakerja banyak peminatnya
Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kartu Prakerja menjadi buruan masyarakat pencari kerja. Walaupun mendaftarnya harus sabar karena banyak yang diseleksi, namun peminatnya selalu banyak. Sebab peserta akan mendapat dana dan pelatihan kerja.
Kartu Prakerja merupakan program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja yang ter-PHK atau bagi pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Agar lolos selesai, harus Mengisi data dengan benar dan juga bukan termasuk kelompok yang tidak boleh menerima Kartu Prakerja karena sudah menerima bantuan lainnya.
Pendaftar juga menjalani tes motivasi dan kemampuan dasar. Jika belum berhasil dapat mengulang mendaftar pada gelombang berikutnya.
Baca juga: Hari Ini Terakhir Beli Paket Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 19, Ini Sanksinya
Baca juga: Jadwal Program Kartu Prakerja Gelombang 22, Simak Syarat dan Cara Melakukan Pendaftaran
Baca juga: Program Kartu Prakerja Bawa Perubahan Positif, Mulai dari Pengetahuan hingga Attitude
Vera, warga Jl Pramuka, Banjarmasin, mengatakan, sepeninggal suaminya yang berpulang beberapa tahun lalu, ia juga bingung dan harus bisa berwirausaha dengan berjualan online baik sebagai reseller maupun dropshiper produk kosmetika.
Mengetahui ada kesempaan mendapat Kartu Pra Kerja ia pun mencoba mendaftar secara online. Dan ia sangat bersyukur karena saat mendaftar langsung bisa masuk alias lolos.
“Alhamdulillah bisa untuk tambahan modal usaha, apalagi saya harus menanggung biaya lima anak, jadi bantuan ini sangat berarti sekali,” ujarnya.
Namun berbeda dengan Riyah, warga Guntung Manggis, Banjarbaru, yang tidak bisa sekali daftar langsung lolos. Ia harus bersabar karena pendaftaran pertama dinyatakan gagal.
“Sempat bingung kenapa gagal, padahal saya rasa mengisi formulir dan jawab tes dengan benar. Tapi saya tak surut asa, saya coba lagi kedua kalinya dan alhamdulillah berhasil lolos,” paparnya.
Dana yang didapat digunakannya mengikuti pelatihan keterampilan. Sekarang ia sudah dapat mandiri dengan membuka usaha jahitan di rumahnya.
Mendaftar berulang juga dialami Zulfa, gadis asal Banjarbaru. Pengakuannya, sampai tiga kali melakukan pendaftaran hingga akhirnya lolos seleksi.
“Memang tidak gampang. Tak semudah mengetik papan tombol di HP. Saya harus tiga kali daftar. Menunggu gelombang berikutnya,” aku mahasiswi ini.
Motivasi Zulfa adalah ingin punya pekerjaan sendiri dan ia bersama temannya mencoba merintis usaha kuliner berupa kue hias untuk ulang tahun dan acara-acara lainnya.
Gigih mendaftar juga dialami Lida, warga Jl Cempaka Sari, Banjarmasin, sebab pertama mendaftar ia harus kecewa karena tak lulus. Padahal ia sudah merasa benar memasukan data dan menjawab soal tes.
“Tapi kata keluarga, coba lagi pada gelombang berikutnya. Tapi saya gagal lagi. Kemudian coba lagi dan pada pendaftaran yang keenam akhirnya lolos,” selorohnya.
